Jumat, 03 Desember 2010

TAWANAN

TAWANAN

Kram otak_botak tempurung sendi-sendi
Alarm melolong siang bolong waktu lamunku pergi keladi
Dunia tak selebar daun kelor
Dunia tak selompatan katak hujan

Buat aku ayan tersentak-sentak : gelenyar listrik
Menendang limbik yang berderit-derit ngibrit
Serigala ribuan,pegasus ribuan dan lebah-lebahnya menyeruak
bedebah,bedebah...siapa menjajah kepalaku ???

Kompeni sinting,nungging dan bunting seenak perut
Dongeng-dongeng miring yang meluncur dari curam hikayat
Tentang aku
Tentang aku ; yang mereka sekap di menara sihir

Tuhan ; dan utuslah cahayaMu yang menembus !


@by : Anni Soetardjo

KATARSIS

KATARSIS

Delusi kaotik
Skandal terkubur
Cara menjur untuk histeris
Relung terpasung,terpasung
Sungsang : aaaaaaarrggghhhhhh.....!!!!!

Nikmatnya melaknat jantung
Sekarat di pengasingan

(bergelung seperti anak kucing)


@by: Anni Soetardjo

TOLSTOY

Dan aneh tentang menunggu ini,aku tak berharap kedatangan
Sedegup-sedegup telah reda histeria pada bayangan
Tuhan Yang Tahu tapi menunggu (kata Tolstoy)

Dan aku sedih waktu kau bilang : "aku belum pernah bertemu Dia.."

Dan aku sedih tak ada disana untuk bicara pada bungkammu
Hati yang ditikam kosong,hancur berkali-kali
Lalu disusun ulang menjadi hampa rasa,sembilu murka

Mengapa kau begitu tak sabar ?


@by: Anni Soetardjo

..SEBAIKNYA AKU HILANG..

Mestikah aku takut pada kesombongan dan ketakutanku jika untuk alasan itulah : kau akan membenciku

Kebencianmu_adalah berlipat-lipat kali lebih menakutkan dari kesombongan atau ketakutanku __atau bahkan dari kebencianku pada diriku sendiri...

Tiba-tiba aku menciut,terlipat-lipat dalam kepengecutan
Tertunduk lesu dalam diam lengang

Sebaiknya aku hilang !!!


@by: Anni Soetardjo...kapan aku BENCI kau,coba..??!
(paling aku cuma benci kebodohan dan syetan di dirimu itu..??!!}

PUISI TERAKHIR

Kapan,kau biarkan aku menulis puisi terakhir tentangmu
Aku jemu beradu bintang-bintang
Menyaru ini sebah lintang-pukang dalam menjelang

_sementara lidahku terus saja bergumam kesetanan...

Kapan kikisnya roman niskala tentang langit terbentang
Bimasakti tak lagi sakti dan matahari menantang
Aku telah menua dengan kalap......

Tak punya lagi daya untuk bertembung dengan bayang-bayang !


@by: Anni Soetardjo.......

GEMETAR dan BUNGKAM

Di tangan kecilku,sekepal yang gentar
Seharusnya ada gada raksasa,karena sungguh aku ingin
Menghantamkan sesak ke dadamu

Seperti kau telah meletakkan uhud di dadaku
Demi alasan-alasan yang rentan berubah frontal
Perang antara ingin dan tak ingin

Lalu apa inginmu ?
Karena sekali aku tiba di depanmu
Hanya gemetar lututku yang bersaksi

Bungkam


@by: Anni Soetardjo...bagus itu : BUNGKAM...he he he

TENTANG BESOK

Tentu saja jika aku berpikir tentang besok,dadaku akan tertohok
Apa salah jika aku takut pada waktunya nanti_aku lepas kendali

Terpaku : oleh ribuan paku yang ku tancapkan dari keluku

Hingga usaha terbaikmu untuk membebat lukaku sia-sia
Dan kita sama-sama tersakiti oleh kenangan yang tak mau halau

Mengendap : menyatu dan membatu dalam kalbu !




@by: Anni Soetardjo

SEMUA WARNA BIRU

Kekasihku,

mengapa semua warna biru berkumpul satu di hatiku ?
Terhampar bagai beludru kelu

yang menyaru semu pipi
Haru tak bertepi

Jika yang kutahu hanya memberi_

mengapa masih tersisa derit pintu

Yang ketika aku menoleh,airmataku meleleh
Bukan kau !

Berapa lama lagi_jam dinding mulai bosan,Sayang...


@by: Anni Soetardjo.........

SINGKONG KEJU

Di sepotong keju aku lahap mengunyah asinmu
Berdampingan singkong rebus hasil menebus peluh

Lezat sekali,Kawan !

Kau masih mempercayaiku berbagi sepinggan rahasia
Tentang angin yang tak kembali dan hujan yang selalu pulang

Terpingkal,tersengal kita bersahutan tragedi

Balai-balai landai sampai ke hati
Kita bercakap-cakap tentang piring yang sering kosong

Namun jiwa tetap bersyukur



@by: Anni Soetardjo...........

BUNTU

BUNTU

oleh Anni Soetardjo pada 25 November 2010 jam 14:15



Langit di tinggi pelataran

Dua lusin jejak bintang berhamparan

Di tepi rumput terpangkas rapi ; aku gambarkan langkah yang tak pernah pulang

Telah tiga pesawat bising melintas rendah

Gelisah membunca-buncah pada bayang tiang lampu

Malam sehaluan sepi

Kekariban hati dan rumah berpintu biru

Menunggu

Canggung tak bersepatu

Menapak kerikil dan jalan mulus berambu

Ke ujung sepi yang satu lagi_ke relung hati punyamu

Meski dunia ternyata buntu

Tunggulah aku,diatas batu yang mulai menyusut
Di hamparan tikar yang menciut_di selasar sepi rumah tua
Dengan hati yang paling pandu

Tunggulah aku,barangkali kebodohanku berkurang satu
Dan kau mengisi
Dan kita terisi
Mengais remah roti yang kau sisakan sebagai jejak

Agar alpa dan sesatku yang mulai pekat
menemu cahaya : sekedap lilinmu
Bergoyang-goyang memunggung angin di luar pintu

Telah aku terasing pada mahaluas ambisi
Dingin ditubi jarum hujan emosi
Ahh,mana kutahu yang ku butuh cuma satu

Senyummu...

Senyummu dan aku-lah orang yang beruntung !


ALIH...

ALIH

oleh Anni Soetardjo pada 26 November 2010 jam 14:55



Aku malu mengakui bahwa aku tak sanggup

Menjajari langkah lincahmu menapak tapal di semak duri

Sekian banyaknya pertimbangan mengambang di paya-paya

Bukan seperti teratai menjuntai malu-malu

Senyumku sekusam belacu

Terpaksa ku alih pandang jatuh telungkup di atas tanah

Marah pada sepasang matamu naif merayu

Ah,seikat mawar merah yang dulu kau letakkan di jambangan terbuang dalam melayu

Memang lebih mudah bagi yang pergi daripada yang ditinggalkan

Pergilah saja,pergilah lagi aku tak peduli

Cukup sudah aku menanti mereka-reka hari berganti

Takkan kusiangi ilalang tinggi diantara bunga-bungamu

Kawan,biarkan saja kita berlari ke arah berlawanan


Nanti,yang tak kutahu kapan itu,akan kuraih ranum tanganmu
Tanpa ragu aku mengaku semua yang tersembunyi
Aku yang sekarang masih terlalu muda
Masih suka makan pepaya (???)

Belangku masih coreng-moreng sana-sini
Sama sekali alur pikiranku tak seksi,rentan cedera
Apalagi caraku meringis jangan-jangan mirip bayi
Butuh bahu untuk dipeluk

Cup-cup-cup...yang dewasa harus mengalah

SAUDADE kwadrat.....

TERJADI LAGI

oleh Anni Soetardjo pada 26 November 2010 jam 15:04

( dari gumam samar si Nona Linglung )

Terjadi lagi : deja vu

Nikmatnya beradu jari mencumbu luap rindu berbalas sapa mati

Terjadi lagi : saudade

Ngilu sum-sum berdenyut nyeri pori sekujur nadi menjerit letih

Tentang kita tanpa balada atau hikayat dua sejoli

( biasa-biasa saja )

Tentang candu kepayang yang kuhisap biang onarnya

Selinting keji

Jika aku harus bersaing dengan kewajiban apalagi dengan Tuhan

Ingat saja : aku bukan siapa-siapamu

Jika bersibuk sia-sia merebut himayahmu

Menyerahlah sekarang juga !

Tuan Yang Budiman : bawakan segera cawan obatku.....

TRAMPOLIN

TRAMPOLIN

oleh Anni Soetardjo pada 26 November 2010 jam 15:16



Trampolin-trampolin

Berpentalan ke cakrawala

Tawa airmata terlepas sukma

Terhempas lantas terlonjak

Ke atas

Ke dunia tanpa batas

Terbebas dari sengsara menelan ampas

Sekilas bangga dalam pengihatanmu

Atau berkilas-kilas malu,padaku...

Padaku yang jelas-jelas berjumpalitan menghindari manuver angin

KURANG DARI SEUMUR HIDUP

KURANG DARI SEUMUR HIDUP

oleh Anni Soetardjo pada 27 November 2010 jam 13:35


Kurang dari limabelas menit lagi harus kuselesaikan puisi ini

Di pojok sana si bungkuk jelek menunggu bersungut-sungut dengan tongkatnya

Siap menghajarku bila jatuh dari temponya

Ini menggelikan,mana ada makhluk yang makan kata dan minum ilusi ?

Kurang dari seumur hidup aku harus menyelesaikan narasi sejati punyaku sendiri

Dua malaikat dekat sekali kanan-kiriku memberi aba-aba jalan ke sulurnya surga

Berkali-kali coba kupanjat,tapi tanganku licin oleh pamrih pada manusia

Juga pada dunia yang minta hati,lagi dan lagi

Tapi sebaiknya ku hela nafas dengan benar

Dan batas waktu yang menggerutu biarkan saja jenuh menunggu

HAFALAN

oleh Anni Soetardjo pada 02 Desember 2010 jam 20:51



Komat-kamit kulafalkan rangkaian kata,mereka bilang itu do'a-do'a

Kuhafalkan demi angka-angka pada raporku (sebentar lagi ujian !)

Yang menungguku memberi warna biru,hijau_asal jangan merah

Malam ini belum kutahu untuk apa merapal hati dan menadah tangan

Pahamilah,aku hanya bersedia untuk setor lapor

Sedikit harga diri jatuh jika malu teledor

Besok-besok kalau akalku telah genap mengeyam hidup sebenarnya

Semua yang hari ini hanya tugas agar berhamburan ke langit tujuh

Memintal benang-benang pengharapan ; BERLABUH

Ke lauh tak tersentuh__melainkan dengan do'aku !

Rabu, 17 November 2010

MENGAPUNG KERINDUAN

Melukis angin,membentuknya sepasang ombak
Semerbak segara,angin payau mendesau hembus igauan
Bunga-bunga tanpa tangkai
Gugur sekali dalam tidur
Lalu mati menelan duri
...
Dibaringkan di tepi pantai
Dipusarai rindang kenari
di sekujur tubuhnya angin meninggalkan luka tikaman
Hikayat serbuk tak bertuan
Melanglah di udara
Ada yang bertuba tak sedikit yang bahagia...

Dia mencari sarang angin atau sapa alang-alang
Terkadang jumpanya topan meluluh melantak dan tanah gemeretak

Terlalu ranggasnya kemarau kemilau di buih-buih putih
Pagi kembali merayu kelopak pucat mulai ingin menyerah
...
Puncaknya diselimuti dingin angkuh,halimun berjubah tebal
Menggigil tangan-tangan yang tak sampai merogoh hati

Jauh sekali,Kakak...pot-pot dan kanvas teduh di halamanmu
Disirami senyumanmu manis berhara

Di pintu dan jendelanya ;kutulis tanpa jeda,kadangkala tanpa spasi
RINDU yang puitiskan engkau : MENGAPUNG di udara

Apa kau menghirupnya ?

@by: Anni Soetardjo....Yaa Allah.....dia: TERLALU...!!

JARUM

Rasanya lama sekali

Waktu diperam selama aku mencari sebatang jarumku

Jerami bukan kendala kendati genggam berubah bukit dan bukit berubah gunung menjulang

Bukan jerami kelabuiku

Aku yang sekarat berdidihan dengan prasangka amat buruknya

Ku tuduh Tuhan menghukumku di lumbung ini dan sebatang jarum

Cuma kedok untuk mengolokku

( Geram oleh emosi yang sontak membelot-belot )

Dendam pribadi : egoisme atau angoisse_atau mata bengis

Melotot ke dalam tangis keputus-asaan tak mereda nyaris malam

Mengapa stempel "khalifah" ditera di jantungku ?

Mengapa aku merindu saung lain tanpa jarum...(apa itu surga ?)

Untuk menjahit luka-luka dunia atau menusuk kelam nadiku

Darah_dan ku tahu perihal kemanusiaanku



@by: Anni Soetardjo.........

RUANG

Tuhan,tolong aku !

Aku tak ingat sedang berada dimana

Di luar atau di dalam_sepertinya hatiku tak berpintu

Sebenarnya dimana baru kurasa dekatMu pada jauhku ?

Rumah-rumah ditinggalkan

Ladang-ladang lengang

Utara selatan curam

Langit seolah lebih tinggi dari terakhir kulihat

_Bumi yang ini terlalu palsu di mataku !

Senyumnya pura-pura tulus

Pasarnya pura-pura jujur

Pipinya pura-pura kasmaran

Keringatnya pura-pura merdeka !

Tuhan,hidupku yang diatas tanah juga matiku yang dibawahnya

_entah mana yang lebih kudambai

Sedang ku merana mengetuk-ngetuk sebuah ambang

Walau tak yakin inilah pintuMu

Atau haruskah aku pura-pura telah sampai di rumahMu ?


@by: Anni Soetardjo............duh,kah...kau ini



LARUT MALAM

LARUT

Larut telah tiba

Larut telah padamu

Berpagut bayang semu

Beradu di khayalan

Lutut gemetar

Bibir tak mau surut

Menyebut kau begini dan begitu

Bertaut kau disini,lembut di kalbu

Malu memerah raut

Rindu membara kalut

Saling bergelayut manja

Apimu menyulut debar

Terbakar ubun-ubun

Panas dadaku,oh…ini maut sekali

Hey,jangan dulu !


@by: Anni Soetardjo.......{Huss..!!}

SELAMAT PAGI

SELAMAT PAGI

Rindu tak tergerus

Kokoh tak aus

Tak berkurang sayang,tak berkurang sehitung jua

Singkir jelaga,singkir kabut : dalam terjaga merebak rautmu

Pagi,aku berpagi dan hati terlunta berangkat lagi

Dimana tertambat ?

Bangun,sayang !


@by: Anni Soetardjo...malah belum bobok aku..

KAU TAK MENGERTI.........

KAU TAK MENGERTI

Kau tak mengerti,kau tak mengerti

Bagaimana dia mengacau barisan dan menerbangkan spora binal

Ke sepanjang aliran darah

Denyut marah dilahapi kegusaran-kegusaran baru

Tantang silang sinambung kata berputik

Dia yang belum juga diberaikan oleh ribuan titik

Kendatipun diraupi ufuk yang muluk juga senja terbaik

Apa boleh buat

Bukan mataku ditenungnya

Tapi jiwa tergopoh peluki garis tangannya

Puisi memaki

Puisi menyala

Puisi terbaring sampingku hembusi telingaku nafas kata

: atas nama cinta


@by: Anni Soetardjo....trus bawah nama cinta apa hayoo?

KAIN

KAIN

Tak bosan-bosan menya’irimu

Terpintal walau diurai galau

Benang kata ditenun tekun dilapuk hati luka

Luka oleh prasangka_oleh ketergesaan dan kebodohan yang tak perlu

Selembar kainku,sajak terbentang lebar dari jiwa ke jiwa

Derai yang tentangmu

Debar yang tentangmu

Awalnya adalah kapas di kebun kita

Seribu kali kau koyak seribu satu kali akan kujahitkan

Sehelai sajak tentangmu


@by: Anni Soetardjo......nafas......

HIBA

HIBA

Di hibaku rindu berima-rima bagai sajak lama yang merana

Kau menggema pada alun tawa yang tak minta telinga

Tak minta sekuntum bunga juga petikan gitar tengah malammu

Dia minta mata yang terbaca baitku di pandang teduhnya

Dia minta peluk waktu degup bertemu degup

Dia minta kau disana dan menggenapi histeria agungnya

Dia rindu yang perindu

Dia kasih tersampaikan

Apakah kau tahu ?

Apakah kau tahu betapa beratnya menanggungkan rindu begini ?


@by: Anni Soetardjo....kau pikir hiba hanya milikmu,hahh??!

BENANG PUTIH

BENANG PUTIH

Kalau kau dapati fajarmu sebenang putih di langit shubuh

Kudapati fajarku rindu

Mekar di susunan kelopak biru

Kusebut-sebut dalam terjaga

Rasa yang haru seterang pagi biru

Membukit kini segenggam karang

Sepancang kata yang dikokohi pengertianku

Untuk semua waktu,bahkan…

Untuk semua fajar rindu


@by: Anni Soetardjo....Fajar is Me..!!

SIMFONI

SIMFONI

Melesat cepat bintang jatuh di mataku

Berpendar,berkunang dimabuki serbuk langit

Mungkin airmata pelangi atau bahagia telah tua

Takluk meresap ke sum-sum terdalamku

Hingga ternampak raut kembara

Tercekat gelenyar emosi serabut senyum

Berakar debar yang belum pernah kumengerti

Ini cikal berbenih dari matamu pada jantungku

Gelegar yang terkandung di rahim kerinduan

Dan entahlah apa yang terlahir dari pertemuan

Denting not prematur atau simfoni luhur

Big-bang terhebat

Atau tunas baru yang masih misteri…


@by: Anni Soetardjo...insyaAllah tiada "atau"

DI LUAR KATA...RINDU !

DI LUAR KATA

Di luar kata aku terbaring kaku

Tak terdengar riuh dunia bahkan mulutku bisu

Kelu, menyebut-nyebutmu nyaring di kalbu

Tangis hening

Kelopak kering

Percuma lengking beku tanda seru

Selaksa duga tanda tanya

Aku seperti huruf-huruf mati tak berbunyi

Teredam hampa keji pada dia

Yang berdiam di lubuk hati

RINDU



@by: Anni Soetardjo...dia lagi..dia lagi...

RINDUMETER

SEPERTI BINTANG-BINTANG

Seperti bintang-bintang berliang kegelapan

Seperti ramai jalanan di kejauhan

Seperti letih yang tak punya simbol

Seperti gugup menunggu fajar

Seperti segala sesuatu yang tak sadari,S…

Dan tiba-tiba dia telah berumah di hatimu

: RINDU

(seandainya ada rindumeter mungkin aku sudah ditilang !)



@by: Anni Soetardjo....forgive me...

NGEYEL

NGEYEL

Terutama kau

Tak sekali pun ku ijinkan kau enyahkanku dari hatimu

Meski kau mau

Meski kau mencacahku menjadi serpih angin dan menghamburkanku ke udara

Akan ku susun ulang duapuluh tiga pasang kromosomku sama persis seperti diriku sebelumnya

Dan aku masih akan disanan aku takkan kemana-mana !

Tak rela beranjak darimu

Meski kau enggan

Meski kau menolak

Meski aku juga mati-matian memaksa pergi

Lenyap



@by: Anni Soetardjo...siapa lagi...

PUISI TERAKHIR

Kapan, kau ijinkan aku menulis puisi terakhir,tentangmu

Jemu belum kutemu pada rindu menjelma kelu

Bisu tapi beruntai-untai kata

Ramai tapi sepi di tengah-tengah ruang hati

Sendiri mengeja sunyi

Sedari pertama sebelum tinta mengering

Telah sibuk kembali menggores pena

Jiwa nan merana

Terantai pada lemabaran-lembaran baru

Menunggu kutulis puisi rindu berikutnya

Padamu : inspirasiku…


@by: Anni Soetardjo....still You,beibe

Rabu, 16 Juni 2010

BERSAMA............

Seluruh sudut bumi yang tak bersudut
Bersama-sama mengirimkan cahaya ke segenap cermin semesta lalu memantulkannya kembali ke satu titik : KAU

Entah ini silau atau pukau
Tapi dimataku hanya engkau
Satu titik rotasi yang mengacau ritme berlanjut
Tersendat sebuah cerita,tercekat sebuah nama
Sakaw membuta rontakan putaran detik yang lain
Jika tanpamu aku rabun meraba dunia
Jika tanpamu aku lolos tak bersumbu
Jika tanpamu aku adalah TANPA…

Mengapa aku disini membulan-bulani kebermaknaan
Dengan selaksa kosakata sejuta bahasa
Sedangkan semakin penuh aku semakin kosong
Dan dunia seperti OMONG-KOSONG belaka
Seperti lorong-lorong mataku yang tak lagi berlampu
Hey,kau…,jika tanpanmu aku adalah TANPA

Maka denganmu aku adalah KITA
(kita yang paling bermakna tanpa ketanpaan…)

{By: Anni Soetardjo...}

DAN AKU MEMBACA

Masih kuingat debu mengapung dalam seberkas cahaya pagi
Bau tua sekaligus belia pada lembarannya
Margareth Lea yang baru tiba atau Holly Golightly yang menghisap cerutu
Pohon Baobab yang kesepian atau tepian sungai Piedra dimana dia duduk menangis
Aku pun kadang menangis bersamanya
Di pangkuku,hipnotisku sejak halaman pertama

Ketika berjalan dalam keterbelahan meninggalkan klan Okumichi
Atau dia yang disuguhi tiga cangkir teh di lereng Himalaya
Terkesima terlarut dalam fusi aksi dan imajinasi
Sekali lagi tentang edensor dan koleksi surat-surat cinta
Sekali lagi tentang tokoh-tokoh yang ingin membuat perbedaan
Karena mereka memang berbeda,atau diperlakukan berbeda
Atau kita yang terlalu rindu untuk terbebas dari rutinitas monoton
Dan orang-orang yang itu-itu lagi

Kadang puisi
Kadang kutipan-kutipan indah
Kadang termangu,bersandar atau terbaring dalam fokus sebenarnya
_seringkali seolah-olah berada di dunia peri ta’jub tak terperi

Dan aku masih tak bisa berhenti berpikir mengapa Veronica memutuskan mati ?

{By: Anni Soetardjo}

PERMINTAAN

Atas permintaanmu aku akan melubangi bahtera kecilku
Karam sudah tak apa menderam di samudra

Atas permintaanmu akan kusongsangkan indrawiku
Rancu aku terbata mengeja huruf-hurufmu

Nafas
Lebur
Baur
Campur

Atas permintaanmu telah kupisahkan barat dan timur
Agar ada antara yang bukan sementara

Derai
Gerai
Lerai
Tapi mungkinkah ?

Selama kau masih aku...

{By: Anni Soetardjo}

Di Dalam Ring Yang Sama

Aku ingin membaca sajakmu lagi
Aku ingin gemetar itu ketika kau mengajakku memasuki ring
tanpa penonton atau lawan kita sama-sama meninju angin

Masih mereka-reka apa yang akan kau katakan malam ini
Selembar klausul tanpa syarat atau semu yang tersirat di balik topimu
tanpa topang dagu atau keengganan,aku berkenan

Berkenan menerima baitmu,pahitmu juga jeritku
Memang begitu wajah kita saling menghadap,menatap atap imaji
tanpa ratap,kita telah putuskan membuang kabung

Terimalah
Terimalah
Jika yang kubisa hanyalah menerimamu !

{By: Anni Soetardjo......he he he}

BUKAN KONOHA

Seperti Doraemon mengerti Nobita
Seperti Ai Haibara mengerti Conan Edogawa
Seperti Naruto mengerti Shasuke
Terimakasih telah mencoba mengerti aku…

Baling-baling bambu dan kantong ajaibku tak guna tanpamu
Investigasi dan asumsiku masih rentan tanpa penjelasanmu
Dan entah untuk apa jurus seribu bayangan yang kupelajari seumur hidup,namun
Terimakasih telah bersuara di ujung sana

Hallo ?
Hallo ??
Hallo ???

Apa kau butuh selembar perban dan obat merah
Atau sebuah sapaan dari sebrang hatimu

Terimakasih telah mengubah Nokia jadulku menjadi kotak ajaib
Jadi aku tak perlu mengaduk-aduk kantong ajaib Si Kucing Biru lagi

{By: Anni Soetardjo}

PENSIUN.........

Di air mukamu tenang tanda mendalam
Beriak di kening keriput tenggelam oleh kelam
Bukan silam gulana dihalau ke lalu karam

Menyirat tentang esok yang terperosok getih ke dalam nisbi
Cemasmu tampias ke cemasku dan aku jadi kelu
Apa yang bisa kulakukan demi kelegaanmu ?

Letup
Tiada kuncup perlu dicemas dia kan cari arah ke matahari
Letakkan perkakas dan kacamata tuamu,baringlah sebentar
Lututmu yang gemetar menahan gelenyar kedukaan
Sudah bukan masamu untuk menanggung

Lekas
Kibarkan bendera putih dan pulanglah ke benteng tinggimu
Danau biru dan sepiring lemuru telah menunggu
Sehari saja,bisakah kau menjadi HANYA DIRIMU ?

Di balik ketabahan itu tetap saja kau bukan malaikat
Di balik ketangguhanmu,berhentilah memahitkan madumu
Berhentilah menjadi PUSAT
Berhentilah menjadi alur yang tak punya tepi
Berhentilah sayat bibirmu

Ibu...apa yang tak lacur dari kencurku ?

Duduklah sebentar,biar dunia bergelut dengan carutnya...


{By: Anni Soetardjo.....ebookk...}

SOSOK

Wajahmu,sorot mata dan pelita tak ragu-ragu
Wajahku yang biasa mencoba tak begitu lugu
Wajah-wajah mereka yang curiga dan mereka-reka
Wajah-wajah dijajah kapitalisme atau antusiasme sejati

Suaramu menggema di cadas batu-batu kalbu
Suaraku tertahan diantara diaghframa gagu meragu
Suara-suara mereka penuh kebimbangan direkayasa
Aku ingin membotolkan suaramu...

Aura
Udara
Bara
Kisah klasik yang datang mengusik

Siluet
Gerak
Gelak
Kualitas retas

Bicarakan apa saja ketika aku ingin mendengar
Dengarkan baik-baik ketika aku mengadu hingar
Ini bukan semata memberi dan menerima
Ini kita sebagai komunitas limaratus orang peduli

Intimi
Tatap
Dekap
Sebut aku dalam tengadah hati

Hingga kau di cerminku dan aku di telingamu

{By: Anni Soetardjo...maksih Rahh,melambung nih}

MUTER

Berhenti sebentar biar kulonggarkan sabuk pengamanku
Dibaliknya aku merasa makin tak aman
Ini kembaraku,roda-roda kemungkinan yang kugelindingkan dalam satu tarikan nafas
Aku tak mau terpaku pada buku panduan "keliling dunia dalam 60 hari "

Biar kakiku rata tanah
Aku suka sensasi batu,rumput,pasir dan aspal di telapakku
Biarkan saja aku tak beranjak dan dunia yang mengeliliku
Dalam satu kali orbit aku akan tiba di porosku

Aku bangga
Walau apapun di lingkaranku,setidaknya aku pernah memilih menjadi penantang...

{By: Anni Soetardjo}

SUICIDE

Kau tahu,Tuhan ? (tentu saja,Kau Maha Tahu)__aku bisa saja bersedih atas Aceh dan Palestina,aku bisa saja marah pada politik dan intrik keji,aku bisa saja tertawa tanpa henti pada Sule dan Komeng,aku bisa saja menunjuk satu wajah dan menjadikannya sasaran peluruku___tapi untuk apa ?

___terlebih dulu,aku ingin bersedih atas dosaku dan bertobat,terlebih dulu aku akan marah pada kebodohan dan pengingkaran-pengingakaranku dan sebisa mungkin mengampuni diriku dan memohon ampunMu,terlebih dulu aku akan menertawakan ironi dan kekonyolanku lalu setelah itu kuletakkan moncong senjata di pelipisku.

...... bukan sebuah peluru untuk menghabisi keberadaanku,tapi sebuah harapan untuk melenyapkan "ketiadaanku" selama ini.

TUHANKU,terimakasih atas keberadaanku di semesta dan keberadaanMu di hatiku

{By: Anni Soetardjo}

Celupan..........

Sepotong besi sekantong mimpi
Tapal kuda dan pagar tinggi
Aku dipatri seperti karat ditunda

Sepotong baja,biji-biji krom dan nikel
Tambal saja lubangku hingga setangguh teguh
Akhir dari mencair tak mengalir,aku penuh

Adalah cekung bisu genangan keruh
Terkambang di nusa tanpa arang
Api pamungkas lebur logam terakhirku

Diam adalah emas,tapi…
Kini aku ingin bicara tentang raksa dan raksasa
Yang didih menindih dadaku

Wa man ahsanu minalllahi shibghoh ?

Celuplah dalam salju bidara
Dinginkan paru dan poriku seri
Oh,Jibril_cucilah jantungku di bejanamu

{By: Anni Soetardjo..........}

SIRKUS

Gila sudah gila rupanya
Sirkus malam terus digelar
Cincin api dan lompatan sangar singa bersurai
Badut berhidung tomat mengantar penari ular
Lihat: akrobat trampolin dan susunan cangkir

Aku kira tenda-tenda telah dibongkar
Waktu kemarin nyonya gypsi melempar tarot
Melotot dengan mata terbakar:
“kita harus segera berlayar…”

Tak sabar sembunyi dari sorot mereka
Telunjuk menuding,berpaling ke arah jeruji__tapi seakan untukku
Bersambut heran bergidik
Lihat: perempuan tanpa jantung!
Ada lubang seukuran apel di dadanya

Lalu kuraba dadaku; ada blackhole dingin berpijar
Asap berpilin di mataku; ada sirkus mini tanpa penonton
Big-bang bertumbuk: ada aku kepayang mabuk bintang-bintang

Terjaga terus terjaga hinga semesta baru membunuhku

{By: Anni Soetardjo}

MESRA.........

Hemm,
Hymne dalam hati
Notasi tanpa distorsi matamu bernyanyi
Ya,kita menari neverland caca marica

Tersenyum pada setiap nona yang minta dansa empat kali
Teringat dongeng waktu dulu,dan aku malu

Emosi agung
Pandang ulung
Debar tak tertanggung
Konotasi apa yang dibawa senyum manismu?
Ketika aku balas meringis
Merasakan dua belas ribu semut serbu jantungku

Aku menciut seukuran mente
Aku luluh separuh tubuh
Aku leleh tak karuan
Tidak, kumohon jangan menatapku begitu !

Bisa-bisa malaikat-pun akan tersipu

{By: Anni Soetardjo.....emang aku Arjuna?}

ACUH

Yang terhebat_Kau Yang Terhebat.Atas sehelai daun terkulai,atas behtera berlayar,atas segala sesuatu di langit yang tertahan pada ketinggiannya.Aku memuji :subhanallah.

Atas kerut lelah dan tubuh terbongkok nenek penjual pisang rebus depan stasiun,atas ikan-ikan di atas panci,atas udara yang penuh cinta.Aku bersyukur :alhamdulillah.

Maaf atas rokok yang kau hisap jika tembakaunya berasal dari ladang-ladang kami.Maaf atas rasa sakit yang kau tahan jika kedengkiannya berasal dari hati kami.....dan maaf atas airmatamu jika acuh itu berasal dari ketidakpedulian kami.



Di dalam rongga dadamu,Tuhan tidak meletakkan dua hati (al-ahzaab; 4),maka kau pasti lebih tahu kemana kecondonganmu.
Maafkan aku jika aku lebih condong pada kepengecutanku;ayah,ibu,Madura-ku,Indonesia-ku,Palestine-ku,dunia-ku,akhirat-ku.....Ada begitu banyak khotbah tumbuh dalam telingaku tapi tak setangkai padi-pun bisa kutuai.Ini sudah seperti omongkosong paling kosong.

Sudah,tak perlu kau tanya ta'wil-nya kepada Yusuf...


{By: Anni Soetardjo}

Shaf PERTAMA

Memancing di air keruh,pasang berombak dan sampah terikut bergulung antara
Sauh disana deretan perahu apung alun di tepian
Angin buai anak rambut dan telunjuk mengarah api pengeboran lepas pantai
Terduduk di sini membincangkan orang-orang yang tersayang

Dua hari yang lalu dan masih tersisa hangat pipimu bersemu
Juga senyum kekasihmu dalam ikhtisar mata menyipit
Ini sederhana,terbaik pada derak pagi dan arak matahari
Terimakasih...mengajakku bertiti hatimu,Kawan

Hahh,hingga hari ini aku bisa memancing di samudera yang lainnya
Tepat setengah jam ketika sarung harus diringkas dan tubuh dikemas wangi
Begini caramu MEMANCING gelakku seakan ikan penuh segeladak
Padahal hanya dua lubang gelap tempat tawaku berkubang sendamu

Hey,kecantikan telah bersisian dengan tur menuju shaf pertama
Cepatlah,cepatlah...jangan kalah oleh para Abuya berjenggot putih
Simpan dahulu taring tajam dan nota harga-hargamu
Simpan dahulu timbunan mentega palembangmu

Pintu telah terbuka
Malaikat rahmat berjaga
Runcingkan keningmu
Kali ini ; kita akan memancing Al-kautsar...

{By : Anni Soetardjo......ohh,me too}

RAYU MALAM

Pada gelap,malam tegap tak goyah oleh lampu jalanan atau sendu yang dihibakan sang gadis perawan
Pada gelap,kurasakan dunia berlubang bertambalan perca sana-sini dan laksa warna menerobos

Siapa yang menjahit pelana di punggungnya ?
Kita,pengelana sunyi melecut kepengecutan di setapak muram
Mengeram pada gerak-gerik semak untuk manabahkan diri
Berani hanyalah pengetahuan kejutan ketika kita berhadap-hadapan dengan cermin

Siapa yang meletakkan sedap malam di tangannya ?
Siapa yang menukilkan bintang-bintang di senyumnya ?
Siapa yang meniupkan angin di keningnya ?
Siapa yang menyerahkan nelangsaku ke dadanya ?

Pada gelap,malam selalu ada menyambutku...

{By: Anni Soetardjo.....how can I,baby..?}

JERIT

Kosong...

Kosong itu apa ?
Kosong ketika tak kutemukan satu kata untuk membacamu
Karang yang kau hujamkan ke wajahmu dan sebilah parang
yang kau tancapkan ke tanganku

Hujan turun dari jemariku dan mataku yang memutih seluruhnya
Inikah intuisi ketika aku tahu kau lebih berdarah dibanding aku

Menangislah
Tersedulah
Melonglonglah pada malam
Bersedanan rinai di sebalik dinding dimana kau dan aku saling memaki :

Mengapa kita ?
Mengapa kau disana dipaku pada singgasana kerisauan
Sedangkan aku disini tak bisa memanjat keterpisahan ini

Hilang itu apa ?
Yang termiliki hanya sebuah stempel pengesahan : manusia
Lalu kucari ke dalam detak jantungku seperti apa rupa kemanusiaan

Dia tak punya wajah
Dia tak bersuara
Dia jasad tak terlindung

Mengapa bukan kita ?
Apakah kekosongan dan kehilangan tak bisa disebut manusia...

{By: Anni Soetardjo}

...KAPAN LAGI..........

Kapan lagi
Kau mesraiku dengan tatapmu
Peluk kencangmu di pinggangku dalam angin semerbak sore

Kapan lagi
...Kau pujai bibirku dengan hangat tirakatmu
Kita telah sepakat merangkai bunga2 itu ke jambangan biru
Tempat jiwa-jiwa kita bebas dari keterikatan

Kapan lagi
Ada kisah seperti kita
tatkala Romeo telah mati oleh sebotol racun
dan Jack Dawson tenggelam di Samudra:
Kita masih saling menaut doa

Di sini,
dadaku masih kaku setiap disebut namamu
Degupnya menyebutmu...

Kapan lagi
Kita berbagi mendung pagi dan menjadi roman sehari
Kau tiba padaku yang mendamba
Kau pergi karenaku ngeri
Bukan tak sudi
Aku saja terlalu pecundang

Dan cukup sekali ini
Kapan-kapan pasti lebih berani

{By: Anni Soetardjo}

HIJAB

HIJAB
Henyak sejurus melumpuhkan
Tangis tanpa jerit berderit-derit di dadaku
Sedan juga kesan-kesan datang sendiri
Menepuk pundak akrab sekali
...
Hey,sudahlah...
Tumpah dan ruah di kening lusuh
Tengadah tangan dan tangkupkan jiwa
Tuhanku
Tuhanku
Tuhanku,aku memanggil Kau hiba terasa

Meski tak menembus langit ke tujuh,aku tiba
Apa yang menghijab airmataku dari perkenanMu ?

Amien !



{By: Anni Soetardjo}

Minggu, 13 Juni 2010

Laa Taghdob

Aku marah
Setiap bertemu kau aku mendidih..
Bara di bibirmu juga api di mataku membakar setiap inchi pembuluh
Marah...aku marah sekali...
Tersulut sumbuku untuk menghangusimu
...Lantak puing lantak gerus...
Berkobar dan persetan..!!!
Di ujung setanku ada setetes embun menyapa :
Laa taghdob wa lakal Jannah......


(by : Anni Soetardjo...........)

Selasa, 08 Juni 2010

PAGI di PANTAI MENDUNG

Puisi cintaku untukmu yang ku buat sekarang juga..
Dalam sisa cemas maluku..
Dalam basah bumi dan jejak ombak kenangan..
...Puisi cintaku,semestinya memang tentangmu..

Tatap pisah yang tanpa penuntasan
dan tolehanmu yang tanpa kelegaan..
Apa pengertian terbaik untuk kegetiran..??!

Puisi cintaku padamu
Mengapa bagai ditintakan tujuh samudra..
Tak selesai menoreh karam hati dan siam mendung..

Bibirku...bibirku meminta bibirmu
Dan setiap kecupmu..jiwaku seperti dituang air laut..
Setiap teguk semakin dahaga..

Puisi cintaku yang kutulis sekarang juga..
Ketika mataku berjelaga..
Ketika dunia mendura..
Kau berlalu,entah bila bersua..

Merana menghayat ireguk matamu...
Aku menuliskannya demi wangimu:
"Kapan kau hirup aku lagi..??!"

Biar lebih lahap aku memamah waktu
Suap demi suap dan sebatang rokok disampingmu
Ku lepaskan melodi camar..
kubaurkan harum ilalang...

Memelukmu di sisi (laut) biru..
dan untuk detik itu...
bisakah kita beku saja...
Agar tak kurasa lagi laparnya pertemuan....


(by: Anni Soetardjo.......unforgetable)

Selasa, 18 Mei 2010

Maka Tersenyumlah........

Empat bulan bukanlah saat yang singkat....
Empat bulan tlah membentuk sisi jiwa terikat..

rapat.....
erat........
dekap.......
dekat..........

seperti waktu ketika janin ditiupkan ruh...
seperti itu pula jiwa Kita kini.........
akan tetap membawa ruh cinta....
tak peduli terpisah maupun bersama.........

maka ..tersenyumlah kembali Adikku...
dan.....sapalah aku seperti dulu....
akan kau dapati hati yang seperti waktu itu...
hati yang tersiap menerimamu..apa adanya semuamu...


(untuk seseorang yg sangat spesial di hatiku )

Hanya dengan.........

Hanya dengan Cinta
Hanya dengan Rindu...
Tetaplah keindahan milik kita.......
Walaupun harap telah menguap....
Bersama kabut dan asap...

lalu bagaimana kau ingin kebencian akan hadir....
sedangkan percaya telah mengalahkan taqdir....

Jumat, 07 Mei 2010

SAMA MESTI BERSAMA..?

Kekasih(ku).............

Kekasih...
Ada banyak hal yang tak terjangkau oleh pikiran kita..
karena memang itu bukan ranahnya....

Kekasihku...
Begitu banyak hal yang tak terpahami dari geliat hati...
karena memang bukan di jari kita dia berotasi...

Kekasihku...
Ada selalu tanda tanya bagi jiwa...
Apakah jiwa bisa mengenali Jiwanya...?

Kekasih...
Raga ini belum lelah....
Walau nafas dan mata tlah terengah..

Kekasih...
Apakah kebersamaan kita dalam persamaan jiwa,raga ,pikiran dan hati..
Tak mesti berakhir dengan bersama.....???

Kamis, 06 Mei 2010

Kidung Kadang

Kidung Kadang


Kadang,
aku mencarimu pada mendung yang menggantung di langit.

Kadang,
aku mencarimu dalam pejamku…
dan aku merasa kau memelukku.
Sangat nyata....!

Kadang ............
aku tak perlu mencarimu:
SEBAB KAU SELALU ADA DALAM DIRIKU....... !!!


{By : Anni Soetardjo.....dari inbox dgn sedikit editing)

LAST NIGHT

LAST NIGHT

Malam ini .....
aku ingin menyerahkan diriku sepenuhnya kepadamu.
Jiwaku bukan tubuhku tentu saja.
Lampaui saja semua dimensi ini,Sayang.
Buang waktu yang tak berpihak
dan jarak yang mendesak dada.
Setiap kau mengingatku,maka aku disana:BERSAMAMU.
Merasa seperti yang kau rasa,
memikirkan bahkan sebelum kau berpikir tentang itu,
merindu seperti rindumu,
menghela nafas senelangsa kau,
mencari-cari separuh hati pada sujud dan mimpi larut,
menjadi airmata bagi tangismu…
aku adalah belahan jiwamu........
apa pun yang terjadi nanti....!!!


(by: Anni Soetardjo.........SELESAI...)

Rabu, 05 Mei 2010

PULAU IMAJI

PULAUKU...PULAU KITA...

Ohh...........
sangat sulit jika ini sebuah pulau dengan ramai penduduk
atau pantai dengan pengunjung yang selalu datang.
Ini pulau kosong.
Pulau imagi,punyaku sendiri.

Tertutup untuk umum
bahkan dari jangkauan satelit dan google earth,
tak ada kamera
selain kamera malaikat yang bisa masuk ke pulauku tanpa ijinku.
Pulau cantik punyaku sendiri
yang tak mau kubagi dengan siapa pun,kecuali KAU.

Semua ada.
Laut berair biru jernih,angin semilir di wajahku,
pohon kelapa yang merayu,pasir putih,
gundukan bukit dan gua-gua eksotis.

Kau pikirkan saja,
jika kita adalah dua orang yang halal bersama
apa yang sungguh-sungguh ingin kita lakukan disana?

Menulis puisi ?…..omong kosong!
Mendengarkanmu bernyanyi ?…..basi !
Lomba lari ?.....sudah pasti kau kalah!
Bakar ikan ?.....halahh disini ya sudah sering !

{by : Anni Soetardjo....dari inbox dgn sedikit editing}
.......... BROKEN,UNSPOKEN......

Aku masih gemetaran.

Karena hasrat dan sakit kepalaku....yaa Allah,
Mengapa aku harus mengalami semua ini???
PATAH HATI itu sangat menyakitkan.

Aku mencintaimu.

Tolong lepaskan aku,Bang.
Bencilah aku atau apapun...
agar aku tak lagi merasakan tampias kesakitanmu.
Kasihani aku...
selain Tuhan,aku tak bisa mengalihkan hati dan pikiranku.
Atas nama cintamu padaku,
tabahlah dan beranikan dirimu untuk total melepaskanku.
Yaa Allah...aku menekan dadaku kuat-kuat,
Bang...sakit sekali,SAKIT!!!
Airmataku semakin deras..........

Pergilah,aku mohon!

Jangan buat aku semakin merasa jahat dan keparat.
Biarkan kau menjadi kenangan indah.
Tolong,suatu saat kembalilah padaku,
pada kami sebagai seorang teman yang baik,hangat dan lucu.
Aku tak mau kehilanganmu sebagai teman dan saudaraku,
..............aku tak rela....!!!

Tapi sekarang pergilah.
Bawa hatimu jauh-jauh.
Agar aku tak lagi mencari-carimu dalam sujudku.
Agar aku tenang dan siap mencintai lagi...

Kumohon do'akan aku dan kebahagianku.

Aku mencintaimu...selamat jalan!

Selamat tinggal,kekasihku........
Selamat tinggal cinta pertamaku............
Kembalilah kelak saat kita telah berdamai dengan cinta kita.....

Selamat tinggal,Sayang...

{by: Anni Soetardjo...dgn sedikit editing dari inbox}

Minggu, 25 April 2010

HANA...

HANA (bunga)

Baitmu telah liris petama kali di No Tittle kuberi hormat
Bendera pancang ujung penamu:melayu yang ayu

Ringkihmu telah puitis malam manis di asrama
Buai tak lenakan pujangga yang mengetuk-ngetuk sunyi
Taklimat rindu terkias jelas di lebat malam
Kemana tangan tengadah,Tuhan terus kau arah
Hati mencari-cari puisi m...aka kau tekan dadamu kuat-kuat
Jantung telah dirundung

SOS-mu...serbuk kata bergelimpang ruang-ruangmu
Selancung taman ini dan lampu-lampu murung
Kau:setangkai bunga yang lambung dan limbung dirubung diksi
Mengayun putik-putikmu dirangkul rayu ultraman
ke kanan-ke kiri__ke kanan-ke kiri

Bunga selalu puitis layaknya engkau emak Juan!

{by : Anni Soetardjo..teruntuk Mbak Suhana Siban-Malaysia}

NANEN BANET...............


NANEN BANET

Kau,
yang berderap di pikiranku
Melaju kencangdalam kekang kendali
Tapalmu berdentaman
dengus kerinduan meningkahi
Seperti tak menjejak
kau terbang bersama angin...

Kau
rindu padang rumputmu
Kau
rindu tabuh perangmu
Kau
Rindu ksatria pembelah fajar
yang tak gentar menghadapi pertempuran apapun...


{by : Anni Soetardjo..Me too..angel }

SPONTAN

SPONTAN

Lidahku,mataku,tangan dan kakiku
Tak ada rekayasa memang begini senantiasa
Terbiasa mencecap getir empedu dan menyaksikan kalap sesama
Tanpa motif dan tendensius apa juga jika aku memberi dan berlari

Kau sangsi aku menyaru gaharu,menyamar cericip camar
dan mencari-cari dimana kukedokkan ekor rubahku
Begitu amukkah pra...sangka dan murka sebagai manusia
Sudahlah,biar saja mereka tetap menduga

Biar kita terus menari elus angin yang tandus dingin
Biar kita ditempeli rupa-rupa persepsi dan cap tak logis
Biar mereka iri pada peri-peri halusinasi
Kita telah cukup saling mencurangi

Berbasi,berkrama....bersenda,gurau dan setia dalam paksa
Lepaskan topeng rencana-rencanamu lalu jalani penuh ta'jub
Rasakan sephia,marun,kelabu dan merah jambu___
Pada akhirnya kau mengerti:hidup adalah membebaskan!


{by : Anni Soetardjo.............}

PANTAI CINTAMU


Memang jiwa adalah raja bagi raga.
Maka kemana jiwa pergi kesitu pula raga mengikuti.
Dan jiwa ini kini mengajakku pergi pantaimu.
Pantai tenang penuh kata cinta.

TERNYATA

Ternyata...
Kamus bahasa kita tidaklah sempurna Kawan..
karena tak bisa mewakili semua yang ku rasa
dengan satu kata saja :

"keterpurukan dalam kesendirian
sempit dada dengan harapan tetap membuncah
dalam derai air mata
dan tatap mata ke langit : Doa...."

Jangan kecewakan DIA....

Aku merindukanmu
sampai kata rindu membuat lidahku kelu
dan telingaku jemu.

Aku mengharapkanmu
sampai kau tak kan bisa mernafas lega
sebelum berjuang.

Aku dan kau tak kan pernah lerai.
Karena 40 hari tak mampu mengurai.

Atas nama Allah yang telah menciptakan cinta.
Jagan kita kecewakan Dia tanpa upaya !!

Senin, 19 April 2010

...........NEVER................!!!!

Tega...
Candaku kau tembakkan
Tepat di jantung pertahanan
memecah jala gawang:
PERCAYA !!!

Hari...
ke depan nanti mungkin bersangsi
sangsi-ragu pendamping hati
hanya karena otak tak di jari:
KAU !!!

Lunglai...
Senja meredup
dalam bibir katup
di pejam mata berkaca:
LUKA.....

Minggu, 11 April 2010

24 JAM KURANG.....

Rindu yang kau titipkan dulu
Kini telah berbuah sarat
Kapankah kau kan datang tuk memetiknya

Benih cinta yang kau semai
Telah tumbuh menjalar di seluruh tubuhku
Tak terbendung tanpa pangkal tanpa ujung

Asa yang tak mampu dewasa
Bagaimana kan mati jika kau tak mati
Atau segera temukan lelaki pengganti

Pernahkah kau dengar cerita...
Tentang pecinta seperti kita
Sehari 24 jam pun kurang terasa
Apa dengan bertambahnya pengetahuanku
akan mengurangi debar
rinduku,satu saja.
Amuk rindu tak berjumlah
yang tak bisa direduksi
dengan pengalihan dan tandingan apa pun.
Ingin melawan janggal ini
dengan akal sehatku.
Ingin berperang dengan musuhku…
yang
memenggal,memanah,mencabik,
dan mencabut jatungku dari rongganya.
Kaulah
musuh... yang menebas ketenanganku.
Hari ini aku tak bisa bernafas tanpa
mengingatmu.
Bukan hanya ngilu sampai sum-sum t
api juga perih seluruh
poriku.

Dan kau bilang aku mencapakkanmu!
Yaa Allah,ini
mengerikan…
sudah Yaa Allah,sudah cukup.
Kau bahkan tak percaya
bahwa
kaulah yang paling kuinginkan di semesta ini.
Sudah,aku tak perlu
meyakinkanmu
jika kau tak percaya padaku.

MASGUL

MASGUL

Jauh
Butuh berapa banyak jarak agar kau mengerti keterdekatan
Tanpa sekat yang kurasakan pada segumpal darahmu,Adinda

Godam
Dentam meriam bahana lalu sirna padam
Sesaat,hingga tersesat dalam keintiman mawas diri:
sosok lain yang mendebat bayangku

Hebat
Campakkan genggamku saja dan kubebat selembar kain lusuh
Yang sebelumn...ya untuk seka tangismu

Susu dan tuba,peluk-peluk kearifan
Apakah kita belanga-belanga beradu yang pecah bertepung
Bertarung:memperebutkan dominasi pengakuan
Siapa yang lebih murung???



{By : Anni Soetardjo...........}

AMYLASE

AMYLASE

32 kali aku mengunyahmu
32 ketakmengertian
Antara lidah dan geligi menggilas
Yang tertelan hanya kekosongan...

Tuhan...beri aku enzimMu!


(by : Anni Soetardjo......)

SINTING

SINTING !!!

Sinting
Padamu aku berhak sinting tanpa lisensi
Bunting
Pikiranku kembung ngidam semuamu sampai uring2an seharian
Penting
Ini perkara genting berkenaan dua angan dan dua rinding:
Ahh....paling merinding

Bukan kudukku meremang gamang pada obsesi
tapi degupku mengakuimu
Rindu menggelinding antara landai dan curam kesab...aran
Kadang aku tak sabar dengan debarku
Geming ditubi keping raguku,desing yakinmu:aku berdoa
Kuatkan aku...kuatkan aku....



(by : Anni Soetardjo.....sinitingimu karena kau memang sinting)

SUDAHLAH

Sudah...sudahlah...
Aku tak mau nangis di deras hujan dan gemuruh langit,
malam ini

Lemas jiwa raga tiga hari tak picing nyenyak,
merindumu rasuk di benak: gak enak.
Gilapun lebih bagus.Aku mau kau !

Tenangkan aku dengan bisik doa....
Rindu seperti racun dibalut madu.

(By : Anni Soetardjo........so sweet )

PEMUJAMU

PEMUJAMU

Degupku,degupmu
Gugup menanti di luar pintumu dengan poster dan spidol merah jambu
Tanda tangani hatiku!
Tak ada yang buruk dengan cemasku:bila kau tenangkan aku
Dan semua benar
Di luar pintumu aku berdiri:bersyukur dan ridho
......aku pemujamu

(by: Anni Soetardjo....thanks,Calist...)

Obsesi

OBSESI

Sisi jiwaku merindumu:gadis pujangga
Sudut hatiku mengharapmu:tawa menggila
Resah-nikmat dalam harap: saat kita ijab
Kata-katamu buatku terkapar: dalam kekaguman
Pujamu padaku: melayangkanku ke awan lena
Maka terkejutlah aku pada diriku:
Ternyata begitu sangat dalam mengharapkanmu_
dengan sujud istikhoroh lebih dari lim...a untuk seorang wanita:
Kau!!

Kau akhir dari harapan: puncak kuota Cinta..!!!
aku lebur-luluh dalam puisimu:takjub........
Aku leleh dalam tangisku: doaimu.....

Jumat, 09 April 2010

REHANNA ............

Aku mengindahkan engkau
dengan puisi yang kehabisan kata untuk dijalinkan.
Benarkah cinta membaramu
mengapi mencahaya hingga kini
Bukan merah muda memabukkan
tapi biru lautanmu menyingkapkan kedirian
tanpa sekatan tanpa raguan
(katamu...)

Ini aku yang sederhana..
Ini aku aku yang sarat cela..
Ini aku yang membuang dunia dari p...englihatanku
dan meletakkan kau sebagai biji mataku
Ini aku yang tak biasa bermanis kata
tapi memilihmu sebagai lidahku

Aku,tak punya lagi rumah selain hatimu:
Jadi penuhilah baraku dengan apimu,Sayang...
Agar kita gemeretak,terbakar,mengasap,membumbung..
hingga surga bahagia..
Merasakan kehangatanku
yang mudah dimengerti oleh setiap hati pecinta
Olehmu tentu: Hati yang kupuja....


{puisi dari Anni Soetardjo untuk istrikukedua: Rehanna......

thanks Ann..jujur: aku tertampar!!!}

Pagi Merindu

06:06

rinduimu sepagi ini
Getih hati pada awan memutih
Sampaikan hasratku,Angin
Padanya,Sang Belahan...........

{by: Anni Soetardjo...so sweet.}

Senin, 05 April 2010

Sampe Elek...pancen elek....

Aku kangen kau :

Sampe elek
sampe tuek
sampe matek
Sampe merem gak iso melek...

Sampe melek gak iso merem..


{by : Anni soetardjo...sing pancene elek..qqqqqq}

Sampe Elek...pancen elek....

Aku kangen kau :

Sampe elek
sampe tuek
sampe matek
Sampe merem gak iso melek...

Sampe melek gak iso merem..


{by : Anni soetardjo...sing pancene elek..qqqqqq}

Bunga Bunga

tapi tidakkah dengan demikian
kita seolah memupuk-suburkan pohon
rindang kita.
Semakin subur,semakin sulit ditebang,
semakin tak bisa
hilang dari kenangan.

Ingatan,adalah dua sisi koin yang
bersebrangan.
Kau bisa bahagia sekaligus sengsara
dengan mengingat satu
ingatan yang sama.
Dan itulah rindu,pahit manisnya.
Getir canggung a...tau
senyum rupa-rupa
akan membuat ngilu kian menghebat
dan merelakan pergi
semakin muskil.

Jadi apa yang bisa kuingat tentang kita.
Kapan
biji ditabur,kapan benih bersemi,
kapan tunas kuncup rekah,
kapan hujan
mendukung kembangnya,
kapan dia tiba-tiba menjelma pohonan hati

.Kau tak
mungkin bisa memastikan di detik yang mana itu.
Atau kapan tepatnya hari
itu,
saat aku mulai gelisah dan melirik ponsel jadulku
untuk merasakan
getar hatiku mendengar nada sms masuk.
Atau ketika aku tak peduli lagi
apa isi puisimu
sebab yang kutahu
aku hanya ingin nimbrung dan
meramaikan harimu.

Tapi aku tak tahu….
tak tahu kapan
atau apa nama semua
bunga-bunga itu.


{by : anni Soetardjo....}

PERCUMA

Percuma apapun yang terncana
Masanya merebut
Setiap carut penantian juga keterjagaan
Aku mau lelap seperti bayi
Aku mau gelap bila terpejam
Tanpa interupsi suaramu
atau getar ponsel
atas baringku yang sia tak lena

Ahh...
Bagaimana bisa kau maui aku yang kacau ini ?


{by : Anni Soetardjo.....}

Minggu, 04 April 2010

RINDUKAN AKU..Istriku..

Waktu telah menggukir bukti cintamu padaku.
Dan sinar mentari yg setia menyinari bumi telah menjadi tanda bagimu tetang ketulusanku.
Agar angin yg menerpa alun bahtra kita tidak menjadi petaka tapi membawa aroma bagi dunia.
Aroma wangi ketulusan cinta dalam naungan ridho Illahi.

Kekasih..
Keringat ini belum kering karena kau.

Lebih dari inipun aku rela.
Karena bukan disebut cinta jika tak ada bukti penggorbanan.

RINDUKAN AKU SEPANJANG HARIMU.

Camplong.....

Sepanjang jalan laut tenang membiru
perahu kecil bercat warna warni tertambat
keranjang ikan di sisi kiri dan kanan juga pukat yang disampirkan
Angin dari jendela samping menamparku

Ku nikmati hamparan padi dan jejeran kenari
seperti kunikmati rindu berbunga :
padamu Kekasih.......

{by : Anni Soetardjo........}

RINDU BERKARAT

Sayangku,
tak ingin ku asah lagi rindu hingga dia tajam runcing
menghujam dada sendiri

Ingin kubiarkan tergeletak dalam hujan
hingga dia tumpul berkarat
tak bisa lagi buatku sekarat

Ingin seperti mereka
yang rela terjerat lalu terlerai
tanpa harus merasa terkorban
oleh beban dan cinta lain
yang tak kuasa ku tepis


{by : Anni Soetardjo.....ridu 24 karat..?}

RINDU SAMPE NGAKAK..

Rindu muter-muter,pusing
Rindu gulung-gulung,bingung
Rindu mukul-mukul,sakit
Rindu ketar-ketir,getir

Ini nrindu lawan tak sebanding,
musuh tak setanding : GARING

Kita berhenti berantem dulu ya..?
Sing..!!!

{by : Anni Soetardjo...sms mu yang bikin aku ngakak..}

MAHKOTA CINTA

MAHKOTA

Apapun yang kau bangun di Acropolis,dia puing kini
Hanya saja masih kuingat megah Athena dan Aegea di satu senja
Tentu saja aku tak perlu paham mengapa Troya di dalam gerbang
Ataukah nyata kisah Arthur dan Lancelot
Untuk apa?

Sejarah tak pernah berakhir hanya karena sebuah nama tergantikan
Amon Ra,Pharao,atau Husni Mubarok tak ada beda
Jika masih ada jiwa budak dalam hatimu:percuma jadi raja
Percuma Charles dimahkotai

Percuma akhir yang tanpa akhir:
kita awal yang tanpa mula

Kita sejarah sebelmu Imperium dan Collesium
Kita legenda sebelum taman Babylon dan Angkorwat

Tanyakan pada Qobil:atas nama cinta atau dengki?

{ by : Anni Soetardjo...balasan untuk Akhir dari....}

Akhir dari.......

AKHIR DARI TANPA AKHIR

Membahana
meraung tanpa ujung
menangis di tepi miris
geletak relung retak

Janji tinggal janji
kata tinggal cerita
hingga tawa menguap hampa
dan cinta tlah mati rasa

Karena waktu tak berjalan mundur,Arthur..!!
usia akan memakan kita Sparta..!!
maka siapa yang mau memberimu garansi Yunani..???!!
sedang jiwa tak mau berjuang demi Roma...

Pahlawan tak terlahir dalam kelemahan
pejuang tak tenang dalan stagnan
pecinta tak rela dengan luka
Luka ..lara asa...........

DEMI.........

Sesak menahan...
Rindu terdiam...
Kesepakatan adalah kehormatan...
Demi kebaikan bagi semua...

Hadir Mimpi.......

Aku jatuh tertidur sambil masih menangis,
tidur ayam sekitar duapuluh
menit.
Aku memimpikanmu.
Mimpi yang sangat nyata dan menyentak,
hingga aku
bisa mengingat sebagian ceritanya
ketika telah benar-benar sadar bahwa
itu cuma mimpi.
Terimakasih masih mau mengunjungiku dalam tidur
singkatku.

Bagaimana menahankan gemetarku?

Sudah cukup aku saja.

Sudah cukup aku mengacau.

Menanggungkan
beliungku seorang diri
tanpa dapat berbagi kecuali pada Tuhan,
sungguh
tak tertahankan.
Tapi inilah resikoku.
Bercinta tanpa terluka rasanya aneh
saja kedengarannya.
Mungkin ada sementara orang,
yang beruntung bisa
merasakan cinta tanpa luka,
tapi sayangnya itu bukan aku.


{ By : Anni Soetardjo...dari salah satu inboxnya padaku }

Kepada yang pemberani

Kepada K Yang Pemberani:HATI YANG PENUH KELEGAAN

Coba hitung berapa kali kita bicara
Lalu pikirkan antusiasme bergantian
Kita umpankan begitu saja agar
Obrolan basi kita terasa nikmat

Apa yang kita tahu tentang hidup masing-masing,Kun?
Tak ada!
Dan memangnya apa yang ingin kita tahu?
Juga taka ada!

Tak ada sinetron dalam tawamu yang menular itu,Gadis
(mungkin sesekali kulihat siluet Dude Harlino sedang merayu siluet,
Naysila Mirdad,huaahaaaa)
Tak ada baking soda dalam tangisku
(namun tetap saja empuk oleh umbel yang meraja lela)

Dalam ketidaktahuanku
Aku ingin kepengecutanku terasa alami seperti
Keberanianmu yang menjalar di hatiku:terasa murni

Satu lagi:apa kau punya pintu portabel?
(siapa tahu kapan-kapan aku perlu mengetuk sesuatu)

{by : Anni Soetardjo..untuk Aniek Wijaya / Kunieka Soemaryo }

BELUM

BELUM

Sujudku
Masih mewujud pamrih para pencari
Entah nama siapa kusebut surga apa kurajah
Gagal kukenali do'a misterius di tengah keningku
Sepertinya ini serius
Sepertinya ada hal-hal yang belum selesai antara Kau dan aku


{by : Anni Soetardjo }

AKU BISA..........

Aku bisa menggunakan ketabahan
setiap kali merindukanmu,
Aku
bisa menggunakan syukur
setiap kali aku merasa berada di titik terendah
kepercayaan diriku.
Aku bisa masuk ke dalam lemari es ajaibku
setiap
kali hatiku terasa mendidih oleh pedihku.
Dan aku bisa menyebut Tuhan

sebagai ganti keinginanku menyebutmu.

Masalahnya bukan hanya
bibir,hati dan jemariku yang ingin menyebutmu,
tapi juga otak dan
jantungku.
Tak mungkin kan,aku cabut dua organ fatalku itu?

{By : Anni Soetardjo.......I miss you too,NEMMEN malah..}

Selasa, 30 Maret 2010

Puisiku tak lagi Ironi

Meski ada saja kata2 puangga mahir yang buatku terperangah
dan merasa kencur amatir akan karsacinta prosa dan bahasa-bahasa bunga,
aku tak lagi merasa terluka terlahir sebagai manusia tanpa bakat

Sebab kutahu bukan sekat tinggi dan plakat emas yang ku cari...
Cukup bahwa puisiku tak lagi ironi dan brutal
seperti ketika hujan gagal mengembalikan ingatanku tentang
mengapa kusuka bau lembab selepasnya,
Atau mengapakepalaku bersukma kalimat lamat
yang senantiasa terpintal jalinan benang kusut dalam kepalaku

Aku tak tahu.....

Tapi biarlah jari anyirku menggumamkan satu persatu kekusutanku
Mungkin itu Cinta,
mungkin itu samsara_apa saja.....
apa saja yang bisa kusampaikan pada dunia
dan...kubisikkan pada hatimu...



{by: Anni Soetardjo....makasih Cinta..}

MENANGIS....

Mari,kita menangis di bawah hujan dingin
dan buktikan dada siapa lebih tabah
menerima gempuran keterasingan..

Tetap jaga jarakmu
dan jangan perlihatkan gigilmu
pada tubuhku yang terguncang...

Aku ingin terisak
tergugu,tersedan sampai puas...

Hingga jika semua reda
tak ada lagi airmata antara kita...

Selesai tanpa mulai,
selesai namun tak usai,
tamat tanpa kesumat....

Kau dan Aku:
Dua sahabat pemberani yang sanggup menaklukkan everest kita sendiri
Nanti,setelah Semeru ini...


{by: Anni Soetardjo....forgive me,Rah...}

MENANGIS....

Selasa, 23 Maret 2010

UNTUKMU KAWAN

Aku bahagia untukmu,Kawan.
Telah kau asah sajadah dengan buncah desah hamba
Yang tak henti munajah_dan memelas tanya demi tanya
Semua yang terlahir atas nama peribadatan adalah kotribusi...
yakinlah meski tak satu pun kepala pernah dipenggal!!!!

Berdirilah di sampingku,Kawan...
Seperti apa pun gelegak imanmu...
berdirilah dalam barisan
Berdirilah di bawah pohon padang masyhar
Bang hajid yang dulu pernah kutagih agar naungkan sahabat pula,
bukan cuma kerabat...
Berdirilah sampingku
dan kita akan mengerti apa itu setia
Jika di titian serambut di belah tujuh kita tak tercerai dari formasi...
maka pasti ada yang hebat tentang jalin ini...


{by: Anni Soetardjo..................}

ADAKAH....

Takkah kau lihat segara mengapa dalam itu ke bawah
Takkah kau lihat langit mengapa tinggi itu ke atas

takkah kau perhatikan aku:akar-akar dan dahananku
Menghujam,menjulang seolah mengejar tepi paling ujung... Lihat Selengkapnya

Adakah yang cukup bagi pencarian?
Adakah yang tertutup bagi pelarian?

Apakah aku tamak demi rinduku?

Aku akan semayami ruh yang takkan porak dan poranda tanpa persetujuanMU...

Engkaulah
Engkaulah yang mencukupiku...


{by: Anni Soetardjo...beneran nih kau mau mati..?}

WAKTU YANG BERLALU

Aku tak punya apa-apa,lihatlah buntalan lusuhku
Hanya saputanganku sehelai layu
Ingin seka peluh menjuntai di keningmu
Debar kengerianmu memantuli iba kelopak-kelopakku
Aku tahu kita punya sayap-sayap yang tabah...aku tahu...

Telah kupastikan lewat puisi terjal yang kudaki minggu lalu
Tak ada puncak yang lebih tinggi dari kasih yan tak sampai

Tak ada lingkaran yang bisa mengembalikan aku pada waktu
YANG BERLALU

{By: Anni Soetardjo....nangis hatiku taukk..!!!}

Ahh....

Ahh,sudah tanpa sesalan apa pun yang kau sodorkan
Aku telah puas hidup dalam megah keakuan
Hingga tak kuhirau apa terlupa apa terluput

Kompas kubuang,jam dinding dan alarm kusingkir... Lihat Selengkapnya
Tak berguna kalender bergambar pembalap muda itu
Aku telah berpacu di sirkuitku sendiri

Bukan aku apati bukan aku hippi yang tak punya mimpi-mimpi
Lihat saja aku telanjang tak ada yang kututupi
Tanpa pasti hanya nisbi relativi

Dan aku tak peduli

Dan aku benar-benar tak mau peduli:sebab kalah menang tak ada siapa menggaransi...

(kecuali Allah loh ya...)


{by: Anni Soetardjo....sweet memories..}

KELAK

KELAK

Akan sulit bagiku untuk menjumpai semangatmu
Maka kukirimkan gelombang cintaku
Cintaku pada puisi lebih lagi padamu

Di lain waktu
Takkan sedekat ini lidahku di telingamu
Dia bertulang dan melanglang buana tak bermaya

Sedih bukan ungkapannya
Tapi perih jarak ini tanpa sendamu
Tanpa gurau pukau yang terbiasa

Kalian
Kalian
Dima...na nanti kucari peluk itu

Jiwa ini telah terpikat
Aku__mencintai jiwa-jiwa yang berpuisi

{Anni Soetardjo...kau memang mascot di forum kita..}

LUNGLAI

LUNGLAI

Aku pada waktu
Waktu pada dunia
Dunia pada keterpesonaanku
Dibalik pintu itu aku duduk bersandar

Terkulai seperti sepotong kenangan lama

{Anni Soetardjo....dont ever say goodbye..}

COROUSEL

CAROUSEL___Terkesima.
Berputar-putar pada poros fantasi.
Pelukku mengencang ketika lintasan melaju.
Terbayang tawa mereka,terpampang jiwaku:
seolah layar yang sangat lebar__seolah dunia itu sendiri.

Lalu orbitku genap,jagad senyap
lampu-lampu dipadamkan

Pasar malam takkan selamanya,Ann.....


{by: Anni Suryani SOETARDJO...suraya di hatiku...}

HILANG DALAM TERANG

HILANG

Aku takut sekali
Cahaya ini bertubi terlampau silau
Terang ini terlalu putih terlalu dekat terlalu konstan
Membutakan,menusuk-nusuk penglihatan

Memang aku bosan gulita tak berpelita di lengang tak terjamah
Memang ramai jangkrik dan gesekan bambu seperti terlambat satu dasawarsa
Memang aku sendiri yang tak mau dewasa
Mem...ang sempurna pengasinganku

Jadi aku takut,aku takut sekali...
Terang:justru akan membuat aku hilang


{ by : Anni Soetardjo....ohh..Angie dont you weep..}

Jumat, 19 Maret 2010

KEMARIN

Kemarin...
Masih indah senyummu kau sambut....
Kemarin..
Masih erat dekapmu memeluk....
Kemarin...
Masih membara cintamu untukku....

Seperti malam pertama kita sewindu yang lalu....
Seperti malam pertama kita tiga tahun yang lalu...
Seperti malam pertama kita tujuh bulan yang lalu...

{ fabiayyiaalaa'irobbikumaa tukadzdzibaan.....?}

LUKA ABADI

Luka yg pernah kau torehkan dalam sejarah kehidupanku....
begitu dalam hingga tak mungkin terobati....
perih,...pedih...menusuk jantung dan nyeri...
jika teringat itu semua....
engkau seperti menjadi wanita yg paling ku benci sedunia....
......................walaupun aku tahu ketulusan cintamu...
......................telah... membuktikan untuk mengobati lukaku...
......................tapi bekas luka tak mungkin hilang....
.......................dan selalu menganga dan terasa lagi
jika teringat itu semua.......!!!

tapi mengapa di satu sisi jiwaku yg lain.....
engkau tetap menjadi wanita yang paling ku cinta ????

KARTU simPATI

Aku ingin slalu merasa seperti kini.....
Jarak ruang dan waktu bukanlah menjadi halangan yg berarti....
Karena ada yang slalu setia sampaikan isi hati...
Siapa lagi kalau bukan kartu SimPATI......
...........................................................
{ puisi ini jgn sampe bocor ke TELKOMSEL ....teman-teman....ntar dibajak nanti...he he he...}

I love you full...All of you..

maka apa lagi yg ku cari...
kalian telah memberikan semua cinta ...
dengan sepenuh ketulusan jiwa raga....
yang dgn itu membuat ku slalu bahagia...
...ya..ketulusan adalah segalanya...
...dan andai hari bisa berhenti berputar...
...sunnguh aku mau...
sempurna sudah...
sempurna sudah makna cinta yg kalian persembahkan untukku.....
lalu apa lagi kata yg harus ku ucap..selain:
fa biayyi aalaa'i robbikumaa tukadzdzibaan...
............................I Love You Full...all of you...

LELAKI MASA LALUMU

....sudahlah Dik....
jangan kau buat aku membenci lelaki
yg tak pernah berbuat salah padaku...
tanpa kau sadari itu
mungkin kan muncul krn cerita deritamu padaku....
bukankah demi kebahagiaanmu kini.....
mesti ada masa lalu..???!!!!

NAFAS KERINDUAN

berpacu nafas kerinduan....
menghitung detik2 perjalanan...
jauh ku di kota orang....
ragaku berjalan seolah tanpa jiwa....
yang telah kau tambatkan di hatimu...
dengan IKATAN CINTA.....!!

! apakah hx keindahan ragamu yg kau tawarkan untuk dicinta..?
maaf...aku tak mau itu...!!!
seberapa lama kau akan bertahan cantik ?
akankah cinta tergadai dgn batas usia ?
aku ingin mencintaimu slamanya...
sampai kehidupan setelah mati...
sampai kematian telah binasa....
hingga yang tersisa hanyalah abadi......

I hate you but ...

Lega hatiku kini...
karena semua yang ku rasa
tlah ku katakan padamu...
seperti yang kau tahu...
dari dulu hingga kini sampai nanti..
aku tak pernah dusta padamu...
tapi kalo saat ini kau ijinkan ku berdusta padamu...
baiklah ...aku akan dusta padamu :
" AKU BENCI KAU...!!!"

ISTRIKU

Istriku....
Khalil Gibran telah mati...
jikalau belum niscaya kisah kita kan di jadikan inspirasi...
atau malah mungkin dia kan tahu diri....
ternyata tentang CINTA ,
KITA LEBIH MENGERTI....!!!!


(untuk istriku : Elok Rahmawati...}

BINI ORANG...

Pergilah dengan semua dustamu....!
dan jangan pernah kau telpon aku lagi....
juga jangan kirim sms cinta taik kucing....
Dan jangan kau berani hadir dalam mimpi2 ku...
akan ku bunuh kau di sana...!!!!
Tak usah kau minta maaf padaku...
Malah sebaliknya aku yg mesti minta maaf pada mu :
MAAFKAN AKU YANG TAK BISA MEMAAFKAN MU....!!!!!

MERANA SABANA SUMBA

Padang ilalang sejauh mata memandang...
Di ufuk senja perdu berbayang..
Belai bayu selimuti tubuh ku..
Yang kini sendiri dalam merindu...

Di sini...
Di atas bebukitan sabana Sumba..

Betapa kejamnya moyangmu membikin adat..!
Yang menyebabkan cinta kita sekarat...
dengan tuntutan2 adat tiada mufakat...
Berapa banyak yang mereka ...minta lagi ?

Atas nama BELIS kau bernilai kuda dan sapi..!!!

Tanpa mengurangi hormatku pada moyangmu...
Aku yakin jika kau pun meyakini mereka adalah manusia..
Seperti kita juga.....

Maka,atas nama CINTA....

Mari kita ubah ini semua demi anak cucu kita....!

( waingapu-2000)

PULIHKAN AKU PULA:

PULIHKAN AKU PULA:
aku memekik,aku melantang bahana,menyeru,menyorak teriak,barangkali ada gelombang yang tersapih dari kemuncak bilangannya dan aku tersambung
Terhubung ke siapa teledor tak menutup pintu jendela untuk mendengar rintih merintih
Daripada gila aku pendam nyalang suara ditera cetak tebal pikiran bebal
Daripada huruf-huruf membeku cuaca,kabung di liang tak bertemu tuannya
Tak menyapa terbiar tak terdengar siapa-siapa menuli diri

Tabiat bukan bakat pula kurayu berpura-pura kenalkan rapat
Tersilap lidah ini mengata apa gumulan hati dan racau mengimpi nirmala
Tercekat kalimat rindu yang beradu ingin tinggal ingin menuju rumah pintu biru
Terkesiap pada tambatan dan sambut yang begitu hebat seperti tak terimpi pernah
Sembarang saja aku menghamburi tidurmu bunga-bunga samsara,desah gemuncah gelisahku
Aduh,maaf…maaf hidupku tanpa satire dan parodi jadi terlipat semula layar menjemu

Ini otak sekepal karakter beringas mencoba meraba semesta
Ini kelingking tak bisa jelma jempol pendusta menyaru lihai
Ini telapak sebak berdarah kucur ke bumi berselimut pecahan beling runcing
Ke arah mana saja,tanah terasa tak halal dipijak
Jadi aku pejam dan menunggu ringan tubuh,mengapung saja di belantara lain
Hutan,hujan,alis,puisi ,semangkuk mie instant dan semua yang padat dan diam didekap
Merambat beranda-beranda sunyi orang tak picing

Aku disudut,gugu sedu-sedan perih memeluk lutut sendiri
Aku di tengah,membual onak duriku mengharapi kau dengari sumbang terkisah
Ini haluan dua kemudi
Ini buritan lain dermaga
Ini cadik kecil bukan bahtera Nuh
Oleng rusukku,karam amigdalaku
Shulbi dan jejak kromosom melahirkan anak-cucu kata yang ditulis pada pelepah makna
Yang digoreskan di dinding-dinding gua asyik-masyukku bertapa lama
Yang tak sempat ditulis oleh pujangga amnesia_hahh,siapa pula dia?

Lihat aku gemetar menyusun ranting,cabang dahananku julur raih jujurmu
Ultraviolet dan klorofil,engkau seorang lagi yang duduk manis di pelaminku
Vitaminku tika lesu cangkang kayu berdiri patung sendirian
Dingin pepori hangati dengan semangat lantas tumbuh bertunas dedaunku
Pohon muda ini telah mengerti...,telah mengerti meski sedikit,Kawanku

Tak mau merebut lembut airmata yang tertahan karena hampa sempurna
Milikku mendobrak kemistri yang kau hatur laksana bilah satu akar
Terimakasih,terimakasih,terimakasih bibirku pucat pelai namun sumringah
Terimakasih aku boleh terefleksi di cermin jernih milikmu
Terimakasih aku boleh menyampai edan-konyolku ke sukma relungmu
Dan tolong halang langkahku sebab kadang:AKU INGIN HENTI

Telah kutelanjangi isak beringus yang tak lacur dibaur
Telah kurajang remah sekam dendam mimpi-mimpi azali yang tak mau rampung
Telah kurapal kalimat saujana dia menepi horizon senja ada satu dalam matamu manja
Telah kuangkat tangan tinggi-tinggi hingga gelinjang urat nadiku
Entah bila mencapai tujuh lapis langit dan mengejut para penghuni
Kau yang tercipta dari cahaya:sampaikan bias tampiasmu ke seraut carut gulita (aku)
Dan katakan pada Sang Diraja:aku marah menghujat berontak!

Aku bertobat!

Dan kita bisa,Sahabat
Menunaikan jabat ini sampai ke finish tempat,jika dapat itu nirwana
Memang kita tak genap selusin perkakas merana-rana
Memang kita begini
Memang kita disini

Jadi jelas-jelas aku memelas:PULIHKAN AKU PULA!!!

___catat aku lekat-lekat dalam daftar tunggumu:kawan yang hendak kau ajak!)

{by: Anni Soetardjo }

SEKAT RINDU

Apakah kita usai
tanpa menggenapi kembara cinta dengan dongeng-dongeng imajiner.
Berpura mengalami romansa dan dinamika
serta bertahan demi tatanan nilai:masyarakat.
Aku bukan hanya sekerat daging.
Bukan hanya sub ordinat orang lain.
Aku juga serat-serat jiwa yang tak selesai merindu hakikat.
Tapi bahkan demi rindu aku takkan nekat menerjang sekat.
Tak perlu pedang panjang untuk tahu
kapan harus menghunus keberanian berkata:TIDAK.
Tak perlu bujuk karena telah mengenali atas nama relasi hati:PERCAYA!


{by : Anni Soetardjo............berani..?}

MONSTER

MONSTER

Mengapa jawaban tak pernah kourum
Selalu ada absensi kosong dan revisi zaman

Tidakkah waktu adalah kesunyian tiga dimensi
Tak tertarik berdaptasi dengan monster-monster
Bergentayangan dalam celah keraguan
Meninggi bukit jawaban yang terus membelah diri
Menjelma sel-sel ketakutan di rongga waktu
Kanker keraguan akut den...gan variasi komplikasi

Jangan hiraukan momentum
Kau adalah siapa yang berdentum

{By : Anni Suryani Soetardjo......siapa lagi..?}

SUMPAH SURGAWIKU:

Dan dengarlah sumpah surgawiku:
jika ajalku tiba tanpa aku termiliki
maka aku punyamu di keabadian kelak

Terimakasih atas airmata yang tak mau rampung ini
Terimakasih atas setiap helai tisyu yang menggunung di meja lipatku
Terimakasih untuk kata selamat jalanmu yang terindah
Terimakasih kau percaya aku layak diinginkan
Terim...akasih untuk sebentuk jiwa yang ternyata adalah belahanku
Terimaksih atas keberadaanmu di serat-serat jiwaku
Terimakasih bagi setiap puisi yang kutulis untukmu
Terimakasih atas terimakasihmu.....

Terimakasih atas degupmu di jantungku
Termakasih atas namamu di relungku
Terimakasih atas suaramu di tenggorokanku
Terimakasih atas rautmu di pelupukku

Semoga
Allah
mencintai jiwa-jiwa kita yang tak mampu untuk tak saling mencintai
dan
mengampuni dosa-dosa kita yang tercipta atas nama cinta


{by: Anni Soetardjo...makasih angel..}

TUNJUK...........

TUNJUK

Tunjuk saja satu,tak peduli meski itu timur atau utara
Aku akan kesana:jika disanalah kau berada

Jangan coba-coba pergi lagi,jangan sembunyi dan menghindar radarku
Apa kau pikir ada hipotesa baru tentang bumi yang tak bulat
Atau dunia telah sepakat bentuknya bundar

Tunjuk satu,kejar ke semua bandar
terus berputar dan j...angan berhenti sampai dapat!

Pada akhirnya perahu berlayar akan merapat
pada akhirnya kau temukan dia__
Saat telunjukmu:mengarah dada sendiri

{by: Anni Soetardjo.....ehmm..ehmm..}

SPONTAN

SPONTAN

Lidahku,mataku,tangan dan kakiku
Tak ada rekayasa memang begini senantiasa
Terbiasa mencecap getir empedu dan menyaksikan kalap sesama
Tanpa motif dan tendensius apa juga jika aku memberi dan berlari

Kau sangsi aku menyaru gaharu,menyamar cericip camar
dan mencari-cari dimana kukedokkan ekor rubahku
Begitu amukkah pra...sangka dan murka sebagai manusia
Sudahlah,biar saja mereka tetap menduga

Biar kita terus menari elus angin yang tandus dingin
Biar kita ditempeli rupa-rupa persepsi dan cap tak logis
Biar mereka iri pada peri-peri halusinasi
Kita telah cukup saling mencurangi

Berbasi,berkrama....bersenda,gurau dan setia dalam paksa
Lepaskan topeng rencana-rencanamu lalu jalani penuh ta'jub
Rasakan sephia,marun,kelabu dan merah jambu___
Pada akhirnya kau mengerti:hidup adalah membebaskan!


(by: Anni Soetardjo.....peh jian...)

KAU...

Kau
Terlalu nyata dalam benakku
Kau
Terlalu kejam menghujam jiwa
Kau
Terlalu kuat untukku usir dari hati
Kau
Semua hariku kau campuri
Kau
Ini nikmat yang mencekat
Kau
Ini puncak dari hasrat
Ini lebih dari cinta
Ini mesti berhujung bahagia


{ Kau itu Ann....}

AKU MERINDUKANMU

Aku merindukanmu
Tanyalah setiap garis hujan yang menyentuh bumi
Mengapa ia mau terjatuh
Tak lagi gumpalan awan utuh yang ninggi langit

Aku terjatuh ke bumimu
Setiap tetes hasrat yang bisa dipertaruhkan seorang perempuan
Lebih tangguh daripada rindu yang pernah dilabuhkan
Pada manusia mana pun di dunia ini
Lebih dentam dari genderang tabuh perang apa pun

Sepuluh tahun aku berhenti tumbuh
Membonsai jiwa dalam kaleng karatan tanpa gelora
Bagaimana bisa kau rajuki aku dengan lara
Yang tak sebanding sengsaraku

Aku rindu
Aku rindu semua benalu yang kau lilitka di telingaku
Sehingga seluruh suara senyap dan tawamu bergemuruh
Tertinggal di lauh yang tak bisa kusentuh

{by: Anni Soetardjo..thanks Love...}

Selasa, 16 Maret 2010

ASIN
Bagikan
01 Maret 2010 jam 23:08

39 jam;
dan aku tergoyahkan oleh suaramu yang tak sampai ke telinga
namun menyayat seperti berasal dari rongga-ronggaku sendiri.
Aku bukan rusukmu;
yang kutahu kita adalah bilahan-bilahan berserak dalam satire konyol ini.
Berhenti berduka;
Jika masih ada waktu mengapa kita tak menari dan tertawa keras
(sekeras-kerasnya)
sampai tuli dan tak peduli apakah kau adalah pelarianku ataukah aku pencarianmu.
Bukankah sama;
kita tak ingin sakitnya kehilangan yang tak pantas kita dideranya.
Kita ingin menawarkan rasa dengan memulangkan garam ke lautan:AKU MASIH.

Masih seasin lidahmu!

Asin yang menggumpal dalam darah dan emosiku tapi bukan sejenis hipertensi
Asin seperti ketika airmatamu tak sengaja jatuh ke bibir dan dunia terasa anyir
Asin yang naik ke otakmu setelah merelakan kupu-kupumu terbang terbebas
Asin yang merayap dalam perutmu ketika rindu menggila

Asin yang takkan bisa dilupakan selamanya:KITA,
dan apa yang akan terus mengendap:CINTA!



{By : Anni Soetardjo...Makasih untuk semua ini Ann...}

Senin, 15 Maret 2010

Dan KITA..?

Dan sekeping koin telah melihat sisi yang lain.
Dan sebuah lingkaran telah telah kembali ke titik semula.
Dan pengembara telah menemukan rumahnya.
Dan kita?____anarki sepi,gugup gelisah,stagnansi puncak kasmaran.....


(bila begini ingin kutanya Khairil Anwar sajak apa yang menanjak sampai ke langit)


{By: Anni Soetardjo....please..jangan mati dulu..}

Asyik...aku cinta kau..!!!

AKU CINTA KAU

kaulah nyut-nyut dadaku...
kaulah rabun senjaku,
kaulah
pagi murungku...
kaulah kekkel tawaku...

ASYIK,aku cinta kau...

karenamu aku lanjut
kejedot tembok,
bentur tiang...
oh...penuh benjol kepalaku...
dikira gudhul-bashor padahal...
padahal jarak pandang berkabut
lampu merah diterobos....

oh gila
ini lebih dari penhu...ni Lawang
ini gila cenayang
SAYANGKUUUUUUUU!

Kau seperti penyulap
merubah kertas menjadi bunga:
merubah perempuan gila menjadi gwendeng...

aku minta tebusan:GANTI RUGI:RANSOM....
(aku diculik...!)
Halo,pak polisi....
AKU DICULIK!!!


{obrolan chat dgn Anni Soetardjo...sore ini }

DILEMA

USAI

Ayah
Telah sempurna aku dalam dilema
Bukan trauma cincangan keju kawanku
Bukan aroma kecut sepokok kayu mati
Bukan asmara yang enggan dihayati

Ini bakat melekat menjerat
Ini otak sengak terus berontak
Ini sehelai uban mencuat dari jiwaku
Ini stigma penderaan tak jera-jera

Aku ingin pulang ke intiku
Membebaskan diri dari kete...rikatan akan makhluk

Lalu selesai

Lalu usai apa yang didesakkan oleh sakit tak terbalas

KepadaMu
KepadaMu,Ya Allah...
Aku ingin menyerah sepenuhnya!


{ By: Anni Soetardjo.....jangan mati dulu kau..}

TAK KAN PERNAH CUKUP

Betapa bahagianya aku
pernah mengenal wanita seistimewa dirimu.

Itu jika hanya mengenal...

Tapi ini malah mendapat cintamu...
Sangat bahagia..!!

Itu jika hanya mendapat cintamu...

Tapi ini malah aku MENDAPAT CINTA PERTAMAMU...!!!

KAU TAK KAN PERNAH BISA MERASAKAN
BAGAIMANA BAHAGIANYA AKU !!

Tak kan pernah bisa.....!!!

Maka
apa...kah masih cukup kata terimakasih untuk semua darimu ini...
Tak kan pernah cukup...
tak kan pernah...

{ untukmu Ann....Mmmuaacchh......}

PRIA PUNYA SELERA

PUNYA SELERA

Kenapa pula dunia ini!
Kenapa aku beredar dalam elips yang semrawut
Seperti tak dapat tempat dalam orbit__atau aku hanya anak bawang
Pada kerak-kerak bimasakti

Kenapa pula rokokmu itu!
Kenapa harus kujagal urat marahku di kepungan asapmu
Sedang aku tersangkut di pukat yang salah,terjerembab pasir hisap
Hahh,bersam...a dua ekor kalajengking dan separuh kebun binatang!

Uhuk-uhuk...ini kabut bukan ilusi
Bukan kiriman dari Kalimantan,Om
Bukan sehelai tapi sebatang,Djo
Ritual makan tak lengkap tanpanya,Ann (ya aja,Bang taufik)
Kan,Allah tidak mempersulit hambaNYA (he-eh deh,Bang Hajid)

(ayo-ayo...siapa lagi yang mau daftar alibi)

Ya,ya,ya...silahkan komentar saja
Sedang kuintai langit tanpa teleskop,telanjang mata hati
Mungkin di Andromeda ada planet tanpa tembakau
Dan mungkin sebentar lagi aku nyangkut
Di hati pria "yang benar-benar punya selera"


{ By : Anni Soetardjo......dwasar...{

SUHANA SIBAN

HANA (bunga)

Baitmu telah liris petama kali di No Tittle kuberi hormat
Bendera pancang ujung penamu:melayu yang ayu

Ringkihmu telah puitis malam manis di asrama
Buai tak lenakan pujangga yang mengetuk-ngetuk sunyi
Taklimat rindu terkias jelas di lebat malam
Kemana tangan tengadah,Tuhan terus kau arah
Hati mencari-cari puisi m...aka kau tekan dadamu kuat-kuat
Jantung telah dirundung

SOS-mu...serbuk kata bergelimpang ruang-ruangmu
Selancung taman ini dan lampu-lampu murung
Kau:setangkai bunga yang lambung dan limbung dirubung diksi
Mengayun putik-putikmu dirangkul rayu ultraman
ke kanan-ke kiri__ke kanan-ke kiri

Bunga selalu puitis layaknya engkau emak Juan!


{ special dari Anni Soetardjo teruntuk Suhana Siban-Malaysia }

RASAKANLAH......NIKMATILAH

RASAKANLAH!

Apakah aku hanya buih yang memutih
Apakah aku semilir lembut tengkukmu
Apakah aku awan pelupukmu

Dan pantai ini melandai ke sungging senyuman
Bahtera kecil terjangkar rapi kawanan
Jemari bergenggaman
Bergumaman rindu padahal dampingan

Gemuruhmu telah hela di jantungku
Badaiku telah reda di jiwamu
Mengapa tak lelah be...rtatapan
Mengapa tak kau bisikkan kata cintamu
Mengapa tak kau pastikan isiku
__jadi menurutmu ada yang lebih transparan dari pengungkapan:PERASAAN!

Maka rasakanlah jantung siapa itu kembang-kempis di dadamu
Rasakanlah biru-biru langit laut dan hempasan rindu dendam

Dan sekarang kau mengerti:aku ini memang punyamu


.....................................................................

NIKMATILAH

Apa kau telah rela
Do'amu terkabul sebelum ajal tiba
Apakah kau telah puas... Lihat Selengkapnya
Cinta pertamamu berbalas
Keindahan cinta kita
Mungkin tak terjangkau para pecinta
Ketulusan dalam bersejiwa
jauh raga tak bersatu rela

malam ini airmata bicara
Dalam isak tangis gerigis
Tatap mataku ke bintang utara
Menangkap pendar cintamu menangis

23:23...malam
Cermin refleksi kembaran jiwa
Kesepakatan pun tercipta
Jika kau mati sebelum aku terganti
Di surga kau kunanti


{ Anni Soetardjo....dan saya: Taufik Fadjri }

18:18

18:18
angka jam di ponselku.
Dua angka kembar
selalu jadi angka penanda bagiku
akan kerinduanku pada dia.
BELAHAN JIWAKU.


{ Maaf Ann..sms darimu juga ku muat...}

PERIH.............

PEDIH

Semua mesti trjadi.
Kepedihan nan tak terperi.
Memaksa hati melupa cinta berseri pada seraut gadis suci.

Perih....itu pasti.
Nyeri sampai kedenyut nadi.
Bunuh hati dipunjak asmara.
Merela diri sebak merana.
Tapi mesti ku terima karena menunda adalah petaka.

24 jam ini....nafasku beruap duka.
24 jam ini....tak ku dapat kata tepat untuk mewakili rasa kehancuran hati ini.

SMS PAGI...

Apa yang menetes dari pelimbahan hujan??
Apa yang tersimpan di wajah pagi??
Apa yang merayapi pagi??

Tanyakan semua pada sunyi.
Nama siapa yang di sebut jantungku?


{ sms dari siapa lagi...Anni Soetardjo..!!!)

GELOMBANG

Jika kau punya hati
maka rasakan saja.
Aku mengirim gelombangku
dengan kekuatan penuh dan bertubi.
Tak ada seorang pun yang bisa
menangkis serangan gelombangku....


{ sebagian inbox dari ANNI Soetardjo-padaku....I miss You..}

NGAMUK...

TERLALU !!!

Apa kau pikir hati ini batu ?
Atau kau kira telinga ini tak berongga...?
Atau memang hatimu yang telah berkarat...?
Sehingga bisa dirimu tenang melihatku yang sekarat...!!!

Moethoharoh Soedrajat

PENDEKAR SUTIL EMAS

Debu asab berterbangan....
Dalam babak pertarungan kehidupan...
Pagi ini...
Keperkasaan mu adalah terbukti !!!

Musuh berpuluh...
Kau hadapi dalam diam...
Dengan Sutil Emas pusaka andalan....
Kau mainkan jurus kemandirian..

Kau hantam kedustaan dengan Jurus Kesabaran..
Kau hindari kepedihan dengan Jurus Keheni...ngan...
Hancurlah musuh kurang ajarmu..terkena jurus Kelembutanmu...
Dan terkaparlah sinis dengan Jurus Ketenanganmu...

Siapa yang mampu menghadapimu Hey Pendekar...?
Sedangkan ketegaranmu tak tergoyahkan...

Siapa yang kan berani menghinamu Hey Pendekar Cantik...???
Sedangkan tatap matamu mampu meluluhkan {hati} baja...!!!

Maka untuk penghormatan kami....
Kami minta jangan pernah kau keluarkan Jurus Pamungkasmu :
"Tebar Keringat Mayat...!!!"
Tahukah kau siapa korbanmu yg terkapar semalam..?

Rabu, 10 Maret 2010

BALASAN

Jika dahanku ranggas dan panas merontang di kulit kering kambium
Aku masih kulum senyumku

Jika akaranku tak mencakar inti haraku
Aku masih berdiri di cabaran-Mu

Jika matahari dekat seubun,
awan tebal apung -apung kelabu dan bumi digulung...

Semoga Kau terima senyum dan kesabaranku.


{ By : Anni Soetardjo......tuing..tuing..}

Ummu Ibrohiem....

PENDEKAR SUTIL EMAS

Debu asab berterbangan....
Dalam babak pertarungan kehidupan...
Pagi ini...
Keperkasaan mu adalah terbukti !!!

Musuh berpuluh...
Kau hadapi dalam diam...
Dengan Sutil Emas pusaka andalan....
Kau mainkan jurus kemandirian..

Kau hantam kedustaan dengan Jurus Kesabaran..
Kau hindari kepedihan dengan Jurus Keheni...ngan...
Hancurlah musuh kurang ajarmu..terkena jurus Kelembutanmu...
Dan terkaparlah sinis dengan Jurus Ketenanganmu...

Siapa yang mampu menghadapimu Hey Pendekar...?
Sedangkan ketegaranmu tak tergoyahkan...

Siapa yang kan berani menghinamu Hey Pendekar Cantik...???
Sedangkan tatap matamu mampu meluluhkan {hati} baja...!!!

Maka untuk penghormatan kami....
Kami minta jangan pernah kau keluarkan Jurus Pamungkasmu :
"Tebar Keringat Mayat...!!!"
Tahukah kau siapa korbanmu yg terkapar semalam..?

Spesial for Anni...

MALAM INI

Aku kangen kau juga ,Dik..
.
Bolehkah jika saat ini aku bayangkan
menemani tidurmu dalam dekapanku...
ku belai punggungmu..
dan ku kecup lembut
rambut halus diantara tebal alismu..

Sambil menatapmu sepenuh cinta...
{seperti saat di musholla itu katamu..ingat ??}
Dan membiarkan mata kita meredup dan terkatup..

Hingga be...rlanjut dalam mimpi kita berdua..
Memimpikan mimpi yang sama...

{ Untuk seseorang yang baru menutup telponnya padaku...10 menit yg lalu.}

There no Jeoulusy

MY HEART

Tlah ku tanggalkan cemburu
di sudut kamar gelap..

Tlah ku hanyutkan duka
pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

Tlah ku khabarkan lewat angin gerimis
tentang segala catatan hati..
yang terhampar di setiap jengkal sajadah
di sujud tahajjud dan sujud panjangku..


{sms dari seorang wanita muda yang tengah menjalani single parent..)

Willed..

CURAAANG.....!!!!

Hey
Hey...
Hey...
Jangan pernah berhenti merindukan aku...
Sebelum aku menemukan lelaki lain yang bisa ku rindukan...
Selain dirimu....


{ Memang curang kau Ann...}

Dekapan Bunda Lara

Ratap...Doa...dalam dekap...

Anakku..
pulaslah kau dalam dekapanku
Anakku..
Tersenyumlah dalam mimpimu

Tangismu..
Adalah sayatan sembilu jiwaku
Tawamu..
Mengurangi sesak dadaku

Besarlah..
Jadilah harapanku
Tumbuhlah..
Dengan segenap doaku

Tahukah kau..Nak...?
Karenamu aku bertahan...
Tahukah kau..Nak...?
Betapa rapuh sejatinya ibumu......

Janganlah...
kau dendam dengan nasibmu..
Janganlah...
kau tanya dimana Ayahmu...

Selama...
Air susu ini menjadi darahmu..
Biarlah..
Semua kegetiran ini milik Ibu..

Selamanya....
Selamanya...


{spesial untuk Muthoharoh Soedrajat....Ummu Ibrahiem }

..........................................!!!

KASMARAN

Kulihat..
dua buku memori ini menjadai saksi..
tentang sebuah hati mereguk cawan cinta..
berdebum hati galau bimbang..
terasa manis pahit lezat dan kecut...

Hati tahu diri..
mengindahkan takkan menghilangkan himmah..
Mencengkram Bintang Tsurayya
untuk sang kekasih....

Jika ilmu adalah cahaya yang menerangi hati
Jika cint...a tak selamanya bercahaya menjadi kaca hati...

Kadang nafsu menghinggapi...
dan hasratkesenangan berasyik-masyuk menyelubungi...
Ku tegarkan hatinya dari awwal mula penuntutan himmahnya...
Walau itu membuatnya nestapa
dalam diam menyebrangi perang dingin...

Akan sebuah surat yang terlampirkan..
dalam pesan Syaikh- Masyaikh tentang keutamaan ilmu..
Dan kini ia mengambil hikmah
dengan ghirrah semangat baru..

Dan kebahagiaan hati initak terkirakan...
kala ia tersenyum lagi
mengambil mutiara menyelam penuh dahaga...
dalam Samudra Warisan Para Nabi...



Karya : ar-Rijal yang sedang tholabul ilmii di Tambak Beras,Jombang



{ nama samaran ar rijal sebagaimana dlm ibrah dari kitab yg pernah dibacanya..: Ta'lim Muta'aliy...}

Ajaban Rifqy

AJABAN li AMRIL RIFQY




karya : Anni Soetardjo

PEREMPUAN LAIN yang KUPUJA
Aku menyanjungmu : perempuan cahaya
Gelombangmu menerpa,selusup hatiku
Membuliri heran pipiku: Bagaimana bisa ?

Bagaimana mungkin aku sanggup menempatkan Tuhan seagung itu dalam kepicikanku
Aku sungguh cemburui segala sahaja namun raya di jiwamu

Dan kagumk...u semakin meraja
Dan pujaku pada Sang Maha: akulah penyambut !



{ hadiahmu untuk Istri pertamaku indah banget Sayang....}

Aku rindu....

Aku rindu kau,benalu...
Aku rindu kau,kutu..
Aku rindu kau,guru..
Aku rindu kau,lucu..
Aku rindu kau,candu...
Aku rindu kau,ngguyu...

Aku rindu kau,slalu...!!!


{by: Anni Soetardjo....syarap kasmaran !!!}

Jumat, 05 Maret 2010

Haydar Abshor Budiman

IBROHIEM

Hey Jagoanku....
Lantanglah tangismu...
Selantang auman harimau sang raja rimba.....
Karena namamu adalah doa....

Hey Mentariku.....
Sinari aku dengan tatapmu....
Karena tatapan mu adalah semangatku...{tuk bertahan...}
Karena namamu adalah doa.....

Hey harapanku...
Segeralah besar dalam belaianku...
Agar ihsan-mu dirasa ...semua insan...
Karena namamu adalah doa...

Heydar.....Heydar....
Karenamu dan untukmu aku bertahan tegar.....

{special for someone....Laa tahzan..innallaaha maa ana..}

JANTUNG

Hendak Dibawa Kemana............

Aku sungguh tak pernah merasakan apa yang tengah kurasakan
padamu:
seandainya memang demikian yang disebut cinta.

Aku sungguh tak
pernah merasa sesakit itu menanggungkan rindu;
Jikaitu yang disebut
rindu.

Di leherku tercekat namamu
yang tak bisa kuputuskan
apakah ingin
kumuntahkan ataukah ingin k...utelan.
Rasanya mengganjal dan tak
nyaman.

Jantungku seolah berdenyut di luar diriku…
(dan jantung siapa ini yan berdenyut di rongga dadaku???)


{By : Anni Soetardjo....gendheng...}

SELINGKUH...

KELAKAR(tengah malam...)

Mencintaimu: Semuamu semauku
Semampuku bertiti pada hati getir
Mengimbangi jejak petir yang kau sambarkan
Pada mercusuar olengku

Bukannya terbakar;aku berkobar
Aku mekar menguarkan pendaran emas
Setengah cemas memamah gelegarmu
Jujur yang tak kau balut rayu dahulu

Dan hatiku : hatimu ternyata
Dan surgaku... : surgamu di sana

Dan aku tertawa untuk kelakarmu :
"Berselingkuh sampai ke Surga"

SINYAL SETAN

Sinyal Xl tak secepat sinyal kerinduan....
Sinyal Simpati tak sekilat sinyal setan...!!

Belum sepuluh detik kesadaran dari mimpi malam...
Dirimu tlah bersemayam dalam ingatan....

Jangan-jangan kau semalam numpang tidur di kepalaku....?
Bangsat kau......!!!

NGEYEL.....

NGEYEL

Cinta
Jariku kelu menulisnya sekali lagi
Tak lagi bersukma dan bernyawa (mati saja sekalian)
Lima huruf yang membuatku pusing dan bersin-bersin (alergi)

Paracetamol
kembali ke titik nol dengan sebutir panadol
Sekali ini saja,setelahnya tirai kuturunkan

Hampir gelap
Jangan berkeliaran di jalanan (pikiranmu itu loh,Ann...!...)
Sana,lekas wudlu...

(dibilangin jangan main api malah main hujan!)


{ By : Anni Soetardjo.....wkwkkwkkwkkw...SYARApp..!!!}

TIDAK...

TIDAK

Tidak dalam tiga atau setengah detik:seketika
Kejujuran yang dipertanyakan seperti belati panjang
Menembus batang otak hingga ke pusar...dan akulah yang terkapar

Kau yang selalu lapar oleh pemuasan prasangka dan penasar
Perlu berapa kata "tidak" yang paling spontan dan wajar
Agar bisa terdengar "iya" di telingamu?

Sudah...lah,jauh di lubuk hatimu kau sudah tahu jawabanku
dan entah bagaimana aku bisa menerka kesimpulanmu
SAMA SAJA:kita akan berdebat sampai abad berikutnya...

{ Anni Soetardjo.....pancet lakone...}

No..No..No..!!!

TIDAK

Tidak....
karena tidak lebih berarti dibanding iya...
sehingga sahadatpun memakai ;" Laa......

Kau...
Yang selalu bergelut di kemelut Kelud
Sampai cintamu menunggu maut....

Sudah....
Jadikan mimpi malam tadi yang terakhir....
Dan jangan lagi mimpi sampai 40 hari...

Dan cukuplah tanda itu sebagai penghantar mati........

KHIANAT ?

Sekecil itukah Tuhan di matamu?
Sepicik itukah do'a untuk hatimu?
Seberapa lamakah kau siap merana?
Sekuat apakah kita mampu bertahan?
Kau tak perlu mengubah arah,hanya pindahkan jalur pintamu.
Agar cinta tak berujung resah.
Agar rindu tak menguapkan malu.

Adakah yang lebih cela dibanding khianat?
Khianat dari hayat sepanjang ...hayat menjadi musuh dalam do'a sedang cinta telah dilahirkan-Nya.

Aku bertanya !!!
Aku bertanya !!!
Aku memaksa !!!
Ya....aku racunnya...

SOMBONG

CONGKAK

Tuhan;kumulai dengan namaMu
Kuakhiri dengan namaMU;aku memohon
Bibirku bergetah,berlendir,nyinyir penuh bius
Tergerus sebab mudah aku ketus berakal bulus
Sebab aku bermasam,menghardik hati sendiri
Berdusta bermanis kata berbalut sianida

Mereka tewas tanpa terlacak,aku puas berkacak dada

Tak kudengar bibir lain berdecak...,lebih rancak dari nadaku
Semangat lebih sengit dari racun sudut mataku
Meliar buas lebih dari badai amarahku
menyedihkan bagai keparat
Melarat tak teranggap:iblis bengis!

Enyah kau,durjana!

(Wa-in taku mitsqola dzarrotin min khordalin min kibrin.....,ngene iki anak cucumu,Mbah Adam....!!)


{ Anni Soetardjo....ngamuk karo bojone wong..}