Wajahmu,sorot mata dan pelita tak ragu-ragu
Wajahku yang biasa mencoba tak begitu lugu
Wajah-wajah mereka yang curiga dan mereka-reka
Wajah-wajah dijajah kapitalisme atau antusiasme sejati
Suaramu menggema di cadas batu-batu kalbu
Suaraku tertahan diantara diaghframa gagu meragu
Suara-suara mereka penuh kebimbangan direkayasa
Aku ingin membotolkan suaramu...
Aura
Udara
Bara
Kisah klasik yang datang mengusik
Siluet
Gerak
Gelak
Kualitas retas
Bicarakan apa saja ketika aku ingin mendengar
Dengarkan baik-baik ketika aku mengadu hingar
Ini bukan semata memberi dan menerima
Ini kita sebagai komunitas limaratus orang peduli
Intimi
Tatap
Dekap
Sebut aku dalam tengadah hati
Hingga kau di cerminku dan aku di telingamu
{By: Anni Soetardjo...maksih Rahh,melambung nih}
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar