ALIH
oleh Anni Soetardjo pada 26 November 2010 jam 14:55
Aku malu mengakui bahwa aku tak sanggup
Menjajari langkah lincahmu menapak tapal di semak duri
Sekian banyaknya pertimbangan mengambang di paya-paya
Bukan seperti teratai menjuntai malu-malu
Senyumku sekusam belacu
Terpaksa ku alih pandang jatuh telungkup di atas tanah
Marah pada sepasang matamu naif merayu
Ah,seikat mawar merah yang dulu kau letakkan di jambangan terbuang dalam melayu
Memang lebih mudah bagi yang pergi daripada yang ditinggalkan
Pergilah saja,pergilah lagi aku tak peduli
Cukup sudah aku menanti mereka-reka hari berganti
Takkan kusiangi ilalang tinggi diantara bunga-bungamu
Kawan,biarkan saja kita berlari ke arah berlawanan
Nanti,yang tak kutahu kapan itu,akan kuraih ranum tanganmu
Tanpa ragu aku mengaku semua yang tersembunyi
Aku yang sekarang masih terlalu muda
Masih suka makan pepaya (???)
Belangku masih coreng-moreng sana-sini
Sama sekali alur pikiranku tak seksi,rentan cedera
Apalagi caraku meringis jangan-jangan mirip bayi
Butuh bahu untuk dipeluk
Cup-cup-cup...yang dewasa harus mengalah
Tanpa ragu aku mengaku semua yang tersembunyi
Aku yang sekarang masih terlalu muda
Masih suka makan pepaya (???)
Belangku masih coreng-moreng sana-sini
Sama sekali alur pikiranku tak seksi,rentan cedera
Apalagi caraku meringis jangan-jangan mirip bayi
Butuh bahu untuk dipeluk
Cup-cup-cup...yang dewasa harus mengalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar