Rabu, 16 Juni 2010

ACUH

Yang terhebat_Kau Yang Terhebat.Atas sehelai daun terkulai,atas behtera berlayar,atas segala sesuatu di langit yang tertahan pada ketinggiannya.Aku memuji :subhanallah.

Atas kerut lelah dan tubuh terbongkok nenek penjual pisang rebus depan stasiun,atas ikan-ikan di atas panci,atas udara yang penuh cinta.Aku bersyukur :alhamdulillah.

Maaf atas rokok yang kau hisap jika tembakaunya berasal dari ladang-ladang kami.Maaf atas rasa sakit yang kau tahan jika kedengkiannya berasal dari hati kami.....dan maaf atas airmatamu jika acuh itu berasal dari ketidakpedulian kami.



Di dalam rongga dadamu,Tuhan tidak meletakkan dua hati (al-ahzaab; 4),maka kau pasti lebih tahu kemana kecondonganmu.
Maafkan aku jika aku lebih condong pada kepengecutanku;ayah,ibu,Madura-ku,Indonesia-ku,Palestine-ku,dunia-ku,akhirat-ku.....Ada begitu banyak khotbah tumbuh dalam telingaku tapi tak setangkai padi-pun bisa kutuai.Ini sudah seperti omongkosong paling kosong.

Sudah,tak perlu kau tanya ta'wil-nya kepada Yusuf...


{By: Anni Soetardjo}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar