Minggu, 20 Februari 2011

RAIN.............

HUJAN TURUN LAGI

oleh Anni Soetardjo pada 08 Februari 2011 jam 17:58

AMIEN

Ibu

Sudah lama kuperah hujan dari mataku

Menyuburkan ladang-ladang hampa di hamparan fatamorgana

Mengubang oase di gurun asing

Jiwaku nan kering

Dan gemunung mendung itu,Ibu…

Bukan karena nashab yang mengendap diantara musabab cinta

Tuhan menguapkan sungai-sungai terbaik untuk berjumpa comulus

Hingga merinai sepotong hati merunduk bumi berdebu

Menerobos lebat gemuruh luruhnya air

Diantara lafadz amien yang deras di bibirku

Basah,Ibu…

Dan barangkali bah dari amien-mu pula

SESUATU TENTANG HUJAN

Tentang hujam,kita menyepi ditemani secangkir kopi

Garis-garisnya berkelitan diantara kaca buram dan matamu yang muram

Adakah lagi perlu disampaikan sekapur sirih dan bunga rampai

Dari kasih yang tersanpai

Tentang hujan,kita duduk di beranda mendamaikan kesunyian

Meminta dalam diam derasnya melarungkan kepedihan

Telah lama kau dan aku melebur kita

Larut bersama setiap tetes pengertian jatuh berlabuh

Tanpa mengaduh

Tentang hujan kita terpesona pada denting air terpelanting

Langit mengirimkan peluknya kepada bumi

Seperti kukirimkan rinduku ke berandamu nun disana

Mungkinkah kau tengah mengenang hujan yang sama ?

Tentang hujan sore ini

Apakah kopimu terasa manis ?

(Ayah,Maaf aku sering mencuri seteguk-dua teguk kopimu semasih kecil dulu,hehehee…kau gak tahu,kan ??)

RIMBA

Akukah rimba dimana hujan enggan menampakkan dirinya

Tunas hijau tertahan memeluk sepi di ujung dahan diacuhi matahari

Tuhan_aku ditumpuki lapuk dari ubun hingga telapak

Hina merambati pinggang berkacak bibir berdecak

Tangan yang lupa harus memetik buah yang mana

Pohon-pohon di jiwaku jatuh bertumbangan

Berdebum-debum menimpa lempung liat segumpal jantung mengigau

Menuju punah lembah-lembah ketabahan

Kalau saja,kalau saja aku tak mengenal TAPI…

Akan kutebang sendiri benalu raksasa

Yang berlindung dalam khuldiku

(Tapi akarku takkan pernah menghujam bumi…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar